Jakarta, Gesuri.id - Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9). Dalam Rakornas kali ini, BSPN Pusat secara khusus mengundang BSPN sampai tingkat Cabang se-Jawa-Bali.
Kepala BSPN PDI Perjuangan, Arif Wibowo menjelaskan BSPN tingkat Cabang se-Jawa-Bali secara khusus diundang karena pemenangan pemilu serentak 2019 mendatang akan difokuskan pada wilayah-wilayah di Jawa dan Bali. Dua wilayah itu dinilai sebagai wilayah rawan dengan jumlah pemilih yang besar.
"Mengapa secara khusus BSBN Cabang se-Jawa-Bali diundang pada hari ini sesungguhnya untuk lebih memastikan bahwa pergulatan politik pemenangan pemilu serentak 2019 untuk sebagian adalah akan bertumpu pada wilayah-wilayah tertentu di Pulau Jawa dan Bali. Wilayah Jawa dan Bali adalah wilayah yang rawan dengan jumlah pemilih yang besar. Karena itu wilayah Jawa dan Bali harus menjadi perhatian kita bersama," terang Arif.
Arif mengatakan pihaknya bukan abai pada wilayah di luar Jawa dan Bali, justru, Arif menambahkan, wilayah di luar Jawa dan Bali tengah mengalami kenaikan potensi elektabilitas sehingga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
"Tetapi bukan berarti di luar pulau Jawa dan Bali tidak penting. Di luar Jawa dan Bali justru mengalami peningkatan potensi elektabilitas yang baik, dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Namun sebaliknya pada wilayah Jawa dan Bali justru yang mengalami tren fluktuatif yang perlu mendapat perhatian partai secara sungguh-sungguh dan serius," ujar Arif.
Karenanya, Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu berharap mesin Partai tidak saja berfokus pada kinerja internal tetapi bisa adaptif dan bekerja secara sinergis dengan TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Beberapa hal yang perlu dan penting di dalam menapak jalan pemenengan pemilu serentak 2019 ini adalah menyangkut hal-hal yang tidak saja bersifat elektoral, (yaitu) bagaimana tahapan-tahapan yang tersisa ini bisa dijalankan dengan baik, partai adaptif dan terlibat secara menyeluruh. Tetapi juga dalam waktu yang tersisa, konektivitas dan kompabilitas, hubungan yang baik, yang sinergis, antara Tim Kampanye Nasional pilpres dengan Partai perlu berlangsung secara sinergis," pungkas Arif.