Ikuti Kami

Cara Bupati Boven Digoel Agar Sejarah Diingat

Benediktus berupaya mengembangkan wisata sejarah di bekas penjara para tokoh pergerakan kemerdekaan di Boven Digoel. 

Cara Bupati Boven Digoel Agar Sejarah Diingat
Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop. Foto: Gesuri.id/ Alvin Cahya Pratama.

Denpasar, Gesuri.id - “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!”. Demikianlah seruan Bung Karno. 

Seruan Bung Karno itu sangat meresap di hati Benediktus Tambonop, kader PDI Perjuangan yang menjadi Bupati Boven Digoel. 

Sejak menjabat sebagai Bupati pada 2016, Benediktus berupaya mengembangkan wisata sejarah di bekas penjara para tokoh pergerakan kemerdekaan di Boven Digoel. 

Baca: Kebijakan Pro Rakyat dari Bupati Boven Digoel

Penjara itu dibangun Pemerintah Kolonial Belanda pada 1927, sebagai tempat pembuangan para tokoh pergerakan kemerdekaan seperti Bung Hatta dan Sutan Syahrir. 

“Penjara itu memiliki nilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia, karena pernah menjadi tempat tahanan para pendiri bangsa seperti Bung Hatta, dan Sutan Syahrir,” ujar Benediktus dalam diskusi bertajuk Kepala Daerah Bongkar Rahasia PDI Perjuangan Menang Dalam Pilkada di Sanur, Bali, Jumat (9/8). 

Benediktus mengatakan Pemkab Boven Digoel terus melakukan pembenahan tempat penjara. Tujuannya agar lebih menarik untuk dikunjungi para wisatawan. 

Baca: Jokowi Jalan Kaki Tinjau Jalur Trans Papua

“Pembenahan terus kami lakukan, dan masih berlangsung sampai sekarang,” ujar Benediktus. 

Benediktus berharap upaya pengembangan wisata penjara zaman kolonial itu dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia. 

“Khususnya agar bangsa ini semakin mengenal sejarah perjuangannya,” ujarnya.

Quote