Jakarta, Gesuri.id – Komite Kominfo DPP PDI Perjuangan, Charles Honoris membalas sindiran bakal capres Prabowo Subianto soal pemerataan pembangunan infrastruktur Indonesia. Ia justru meminta Prabowo tanyakan langsung pada para pemudik lebaran lalu, bagaimana kemajuan infrastruktur di pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca: Basarah: Jokowi Bangun Infrastruktur untuk Generasi Milenial
"Kalau ditanya rakyat mana yang sudah menikmati pembangunan infrastruktur, ditanyakan saja sama warga yang kemarin mudik waktu Lebaran. Bagaimana yang biasanya memakan waktu belasan jam bisa sampai ke kampung hanya dalam hitungan 5-6 jam," ujar Charles, Selasa (4/9).
Charles mengatakan pembangunan infrastruktur yang tengah digencarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhirnya akan dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Hanya, ia menyebut pembangunan infrastruktur memerlukan waktu.
"Pembangunan infrastruktur tentu tidak dapat dirasakan dalam hitungan hari. Membangunnya saja sudah memakan waktu yang tidak singkat," tutur Charles.
"Yang pasti, dengan infrastruktur yang baik, pasti daya saing Indonesia juga akan lebih baik. Efisiensi akan meningkat sehingga akan memberikan nilai tambah pada barang produksi dalam negeri," tambahnya.
Charles mengatakan apa yang kini tengah dilakukan pemerintah Presiden Jokowi adalah membangun fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang sehat. Ia mengatakan, tanpa infrastruktur yang baik, Indonesia tidak bisa mencapai pertumbuhan ekonomi optimal.
"Yang pasti, kalaupun kubu oposisi mengkritik, bahkan cenderung nyinyir, terhadap program-program kerja Pak Jokowi, publik mengapresiasi kerja-kerja pemerintahan ini," sebut Charles.
Itu, menurutnya, terbukti dari hasil kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi. Dari 3 survei terakhir, elektabilitas Jokowi masih jauh lebih unggul daripada Prabowo.
Baca: "Jokowi Bangun Infrastruktur Bukan untuk Pencitraan"
"Lihat saja hampir semua hasil survei lembaga kredibel menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja Pak Jokowi sangat tinggi," tutur Charles.
Diketahui, saat memberi sambutan diskusi buku 'Paradoks Indonesia' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/9) lalu, Prabowo Subianto kembali menyinggung utang pemerintah Indonesia yang naik Rp 1 triliun setiap hari. Namun ia tidak menjelaskan rujukan datanya.