Garut, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Garut membantu memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk menunjang tugas tenaga medis dalam menangani kasus pasien yang diduga maupun positif terjangkit COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kita mendapatkan laporan bahwa di rumah sakit kekurangan APD, untuk itu kami berupaya bantu menyediakan APD untuk penanganan COVID-19 ini," kata Ketua DPC Garut PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan saat menyerahkan bantuan APD ke RSUD Garut, Selasa (14/4).
Baca: China, Iran dan Korea Berhasil Kendalikan Corona
Ia menuturkan sebanyak 60 paket APD dengan standar penanganan kesehatan diberikan langsung ke rumah sakit untuk petugas medis dalam melaksanakan tugasnya menangani kasus COVID-19.
Menurut dia, tenaga medis merupakan garda terdepan yang berhadapan langsung dengan pasien yang diduga terjangkit maupun positif COVID-19 meski hidupnya dalam ancaman bahaya tertular.
"Kami harap APD ini bisa membantu memenuhi kebutuhan tim medis sehingga dirinya aman dalam melaksanakan tugas," kata Yudha juga anggota Komisi IV DPRD Garut itu.
Ia menyarankan, RSUD dr Slamet Garut untuk melaporkan langsung ke pemerintah daerah terkait masalah kebutuhan APD dengan jumlah banyak untuk para tenaga medis.
Pemkab Garut, lanjut dia, telah menambah anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp100 miliar yang penggunaannya untuk penanganan wabah COVID-19 di Garut.
"Kami harap RSU pro aktif melakukan usulan pengadaan APD dan kebutuhan lainnya dalam menangani wabah COVID-19 ini," kata Yudha.
Bantuan APD diterima langsung oleh Direktur RSUD dr Slamet Garut, dr Husodo Dewo Adi yang selanjutnya akan digunakan untuk tim medis yang bertugas khusus menangani pasien terduga maupun positif COVID-19.
Ia mengungkapkan RSUD dr Slamet Garut membutuhkan stok APD yang cukup banyak karena selama ini penggunaannya hanya satu kali pakai.
Ia menyampaikan terima kasih kepada kader PDI Perjuangan Garut yang telah ikut serta membantu penyediaan APD untuk kebutuhan tim medis di RSUD dr Slamet Garut.
"Dengan APD yang terbatas ini kita berupaya menghemat, selama ini kita menggunakan 10 sampai 20 APD dalam satu hari," kata Husodo.
Ia menyampaikan tim medis yang bertugas menangani kasus COVID-19 terdiri dari dokter dan perawat yang tugasnya diatur tiga shift setiap harinya.
Baca: Pemerintah Siapkan Dua Jenis Obat untuk Virus Corona
Selama ini, lanjut dia, tim medis di RSUD dr Slamet Garut masih menangani pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan satu positif COVID-19.
"Saat ini masih ada pasien yang dirawat, termasuk yang satu positif masih dirawat di sini," katanya.