Jakarta, Gesuri.id - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Adian Napitupulu mengaku enggan menjadi menteri dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam lima tahun ke depan.
Dia mengaku tak kuat jika harus menjadi salah satu menteri dari Jokowi.
"Saya nggak kuat jadi menteri kalau presidennya Jokowi, capeknya ampun bos," ungkap Adian saat ditemui usai acara hala bihalal Aktivis 98 di Grand Ballroom Puri Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (16/6).
Baca: Jokowi Beri Lampu Hijau Adian untuk Posisi Menteri
Adian mengatakan, untuk menjadi salah satu menteri, maka dia harus merus menyiapkan setengah energi yang dimiliki oleh Jokowi. Sembari bekelakar, dia mengaku saat ini sudah memiliki lima ring di jantungnya, sehingga untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi sangatlah sulit baginya.
"Kalau saya, ring jantung saja sudah ada lima, enggak kuat ngikutin jalannya Pak Jokowi," ujar Adian.
Meskipun demikian, Adian menyebut urusan memilih menteri adalah hak prerogratif Jokowi selaku presiden. Dia menyebut para aktivis 98 pun sudah siap jika harus terpilih.
"Itu kewenangan hak prerogratif presiden memutuskan siapa (menterinya). Aktivis 98 ini banyak, siapa dipustuskan teserah dia," imbuhnya.
Sebelumnya, saat tengah memberikan pidato di acara halal bihalal aktivis 98, Jokowi seolah memberi sinyal akan ada salah satu menteri dari kelompok tersebut. Jokowi sempat menyinggung bahwa banyak potensi dari aktivis 98 untuk menduduki posisi strategis demi memajukan bangsa dan negara.
"Berkaitan dengan aktivis 98, ini adalah pelaku sejarah, memang sebagain besar sudah ada yang menjabat bupati, DPR, wali kota, ataupun jabatan lain. Tapi saya juga mendengar ada yang belum, saya lihat menteri belum," ucap Jokowi.
Mendengar hal tersebut, sontak para aktivis 98 yang hadir langsung meneriakan nama Adian Napitupulu sebagai salah satu kandidat menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin lima tahun ke depan.
"Adian, Adian, Adian," pekik para aktivis 98.
Baca: Jokowi Beri Isyarat, Calon Menteri dari Generasi Milenial
Dia mengatakan potensi tersebut banyak dan ada di antara aktivis 98, namun dia masih enggan menyebut nama.
"Saya tidak menyebut nama dulu, tapi banyak yang mendukung Adian, bung Adian," ucap Jokowi sembari tersenyum.