Yogyakarta, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan sikap menolak penistaan agama atau pendiskreditan keyakinan agama apapun oleh para pemuka agama.
Sebab hal itu bisa mengoyak rasa persatuan dan kesatuan sebagai warga negara Indonesia.
Baca: Respon UAS, Zuhairi : Ustadz Harusnya Berakhlak Mulia
Pernyataan sikap itu dikeluarkan DPD PDI Perjuangan DIY dalam rangka merespon kemunculan video di Youtube yang sedang viral tentang khotbah seorang “pendeta”.
Dalam khotbah yang diduga terjadi di wilayah Jawa Timur itu, pendeta tersebut secara garis besar membicarakan kepercayaan dan simbol umat Islam.
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi meminta kepada lembaga yang berwenang untuk segera bersikap dan turun tangan mengatasi hal ini.
"Kami juga meminta kepada seluruh Warga Masyarakat agar tetap santun dalam menggunakan media sosial sebagai media informasi yang saat ini menjadi keniscayaan di era keterbukaan informasi," kata Nuryadi kepada Gesuri, dalam keterangan tertulis baru-baru ini.
Baca: Tanggapi Ceramah UAS, Masyarakat Diminta Berpikir Jeli
Nuryadi pun mengingatkan bahwa Indonesia memiliki ideologi bernama Pancasila. Dalam Pancasila termaktub makna sesungguhnya dari Tamansari Indonesia yang merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Hal itulah yang mencerminkan bagaimana kita bisa menghargai perbedaan sebagai rahmat. Inilah inti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika," pungkas Nuryadi.
