Pesawaran, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran, Lampung Endro S. Yahman mengingatkan modal politik bukan hanya sebatas uang.
Percaya diri dan yakin serta konsisten bisa membawa aspirasi masyarakat merupakan faktor terkuat untuk menjadi wakil rakyat.
"Kita sering terperangkap dalam tahayul politik. Kita disuruh percaya pada tahyul yang meyerebak di Lampung, kalau tidak punya uang, jangan berpolitik. Berarti hanya orang- orang kaya saja yang boleh berpolitik? Ini ngawur dan berbahaya bagi nasib rakyat, khususnya masyarakat Kabupaten Pesawaran." Kata Endro dalam Sambutan Pelatihan Pelatih Saksi Daerah (PPSD) di Gedung SKB Desa Wiyono kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu (15/10).
Baca: Endro Tegaskan Lampung Barat Merupakan Basis Banteng!
Peserta yang ikut sebanyak 64 orang dari seluruh kecamatan di Kabupaten Pesawaran, yang nantinya akan menjadi pelatih saksi ditingkat TPS - TPS.
Lebih lanjut Endro mengungkapkan Bangsa Indonesia saat ini sedang mengidap penyakit inferior complex yang berat. Bahasa umumnya Inferior Complex adalah “minder”, atau rendah diri, tidak percaya diri bisa menjadi legislatif/wakil rakyat, pemimpin walaupun tidak punya uang.
"Seolah - olah uang dapat membeli suara rakyat, itu tidak benar. Rakyat sudah jenuh, bosan terhadap situasi politik yang demikian. Penyakit minder ini tidak boleh menghingapi kader PDI Perjuangan. Kita harus percaya diri bahwa kerja otak, dengan ilmu pengetahuan mengakseskan kebutuhan rakyat dengan program negara yang dijalankan oleh pemerintah." papar Endro.
Dengan ilmu pengetahuan yang sudah terbuka melalui teknologi Informasi papar Endro, kita sebagai kader partai mampu mencari jalan memandirikan ekonomi rakyat, untuk menyelesaikan problem kehidupan masyarakat.
Masyarakat kita kata Endro juga sedang dikepung oleh perasaan tidak berdaya. Demikian juga kader partai, mulai saat ini mari berantas penyakit inferior komplek
"Kita, PDI Perjuangan memilih pengetahuan sebagai basis sumber daya politik, bukan uang. Mengapa? Karena pengetahuan era globalisasi sekarang adalah amunisi yang tidak pernah ada habisnya (berbeda dengan kekerasan atau kekayaan) dan sekaligus juga merupakan sumber kekuasaan yang paling demokratis (dapat dimiliki oleh orang yang lemah maupun miskin). PDI Perjuangan adalah partainya “wong cilik”, keberpihakan, perjuangan kepada wong cilik menjadi prioritas." Tegas Endro.
Baca: Endro Tegaskan Hal Ini Saat Bagikan Sertifikat Tanah
Endro menggarisbawahi kader PDI Perjuangan harus berani memerangi tahyul ini, demi membebaskan masyarakat dari cengkeraman orang – orang yang tidak punya nurani, tidak punya ideologi keberpihakan kepada rakyat yang mau menambah kekayaannya melalui lapangan politik.
"Kalau kita biarkan, akan seperti apawajah PDI Perjuangan dimasa depan. Ayokita benahi bersama. Ayo mari kita lakukan pendidikan, penyadaran politik ditengah rakyat. Kalian semua sebagai pejuang partai, harus melakukan penjelasan kepada kader partai, bagaimana menyambungkan kepentingan rakyat dengan partai." Pesan Endro.
"Karena partai adalah corong masyarakat. Mari kita jaga baik - baik corong ini, corong amanat penderitaan rakyat. Selamat belajar, karena belajar juga berjuang, berjuang adalah dedikasi hidup dan Dedikasi hidup adalah berjuang untuk kebesaran PDI Perjuangan dan kesejahteraan wong cilik." Pungkas Endro.