Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPN REPDEM (organisasi sayap PDI Perjuangan) Bidang Hubungan Luar Negeri, Ronas Pardianto menanggapi kebijakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan Gereja Katedral Orthodox Hagia Sophia menjadi Masjid.
Ronas menegaskan, keputusan tersebut merupakan bagian dari ambisi Erdogan mengembalikan masa kejayaan kekhilafahan Turki Ottoman atau Utsmaniyah.
Baca: Erdogan Anggap Jokowi 'My Brother'
Dan, lanjut Ronas, oleh karena itu sejak beberapa tahun terakhir Turki berkonflik tidak saja dengan Israel, tapi juga Yunani, Siprus, Libya, Mesir hingga sebagian negara-negara Arab lainnya, termasuk menyerang bangsa Kurdi.
"Mengapa? Karena kekuasaan wilayah Ottoman Turki meliputi Aljazair, Libya, Mesir, Israel hingga sebagian negara-negara Arab serta Siprus dan Yunani," ungkap Ronas.
Ronas mengutip kawannya di Lebanon terkait tindakan Erdogan tersebut.
"Perilaku anak kecil itu Erdogan", ujar Ronas mengutip kawannya tersebut.
Seperti kata orang bijak, lanjut Ronas, dibalik politik berkedok agama ada ambisi pribadi yang tersembunyi. Demikian lah halnya dengan keputusan Erdogan tersebut.
Namun, Ronas menyatakan, ambisi Erdogan berbahaya bagi Turki sendiri.
"Sebab selain mereka berdiri bukan di atas tanah airnya sendiri, tapi di tanah hasil rampasan wilayah Byzantium dan Kurdi, mereka juga sedang mengalami masalah perekonomian dan keuangan nasionalnya. Apalagi dalam keadaan dunia seperti ini, rakyatnya lebih membutuhkan kesejahteraan dan kesehatan daripada perang," ujar Ronas.
Baca: Diundang Erdogan, Risma Jadi Inspirasi Warga Turki
Ronas pun mengingatkan, Gereja Hagia Sophia bagi umat Orthodox sama halnya seperti Gereja Katedral St. Petrus bagi umat Katolik atau mirip Mekkah bagi umat Muslim.
"Usai pernyataan Erdogan terhadap Gereja Katedral Hagia Sophia, umat Orthodox di seluruh dunia lebih memilih diam namun memperhatikan secara seksama," ujar Ronas.