Jakarta, Gesuri.id - Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, menuding Badan Intelijen Negara (BIN) tak bekerja sesuai koridor. Tudingan disampaikan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu saat berpidato di hadapan pendukungnya, Senin (14/1) malam.
Baca: Ahok Ucapkan Selamat HUT PDI Perjuangan
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean juga menuding BIN punya keberpihakan kepada penguasa dan partai politik. Tudingan ini dilatari kehadiran Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan di acara peringatan hari ulang tahun PDI Perjuangan ke-46.
Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menampik tudingan Ferdinand. Menurut Eva, apa yang disampaikan Ferdinand sebagai kecurigaan yang berlebihan kepada orang lain.
Eva mengatakan PDI Perjuangan mengundang seluruh pimpinan lembaga negara untuk hadir dalam peringatan HUT ke-46, termasuk Zulkifli Hasan, Ketua MPR. “Apa artinya Ketua Umum PAN juga memihak PDIP,” ujar Eva, Senin.
Menurut Eva, kehadiran pimpinan lembaga negara sebatas menghadiri acara seremonial, tanpa ada agenda politik apapun. “Jadi tidak usah baper,” sindir Eva.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai pernyataan Prabowo dan Ferdinand sebagai serangan terhadap lembaga publik. Serangan ini dianggapnya sengaja dilakukan untuk mendelegitimasi kepercayaan publik kepada lembaga negara.
Politikus PKB ini bahkan menuding kubu Prabowo sedang merancang strategi supaya bisa berdalih jika nantinya kalah.
“Saya kira tujuan utama membentuk framing ‘kalau saya kalah nanti, bukan karena kompetisi tetapi karena curang',” kata Karding.
Namun, pandangan Karding ditepis Ferdinand. Menurut Ferdinand, kritik Prabowo tak bisa diartikan sebagai upaya mendelegitimasi BIN. Sebaliknya, kata dia, Budi Gunawan lah yang sedang mendelegitimasi lembaganya dengan hadir di HUT PDI Perjuangan.
Baca: HUT PDI Perjuangan, Tantangan Besar Membumikan Pancasila
“Kalau BG tak ingin didelegitimasi, mestinya dia tak hadir di acara-acara parpol. Itu tabu dilakukan,” kata Ferdinand.
Sementara itu, Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto belum mau berkomentar soal tudingan Prabowo dan Ferdinand. Wawan mengaku belum mendapat arahan dari Budi Gunawan buat menjawab tudingan tersebut.
“Saya masih menunggu petunjuk dari beliau. Jadi untuk saat ini saya belum bisa kasih komentar,” ujarnya.