Jakarta, Gesuri.id - DPRD DKI Jakarta menyoroti banyaknya pasar tradisional dengan kondisi memprihatinkan yang dikelola PD Pasar Jaya. Selain kumuh dan mengalami kerusakan di sana sini, tidak sedikit kios pasar tutup karena sepi dan ditinggalkan pedagang.
Baca: Barter Politik Wagub, Gembong: Serahkan ke Dinamika di DPRD
Salah satunya adalah Pasar Grogol, Jakarta Barat. Pasar itu kumuh dengan saluran air yang rusak, dan banyak kios yang kosong. Belum lagi area parkir yang becek karena hanya berupa area tanah lapang tanpa disemen.
"Kami sedih Pasar Grogol yang sebelumnya sangat ramai dan kondisinya bagus, sekarang menjadi kumuh dan sangat memprihatinkan," ujar anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Gembong Warsono, Minggu (2/9).
Gembong menilai, pengelola pasar, dalam hal ini PD Pasar Jaya harus dapat menjelaskan mengapa banyak pasar tradisional yang kondisinya buruk. “Kemudian, untuk selanjutnya kami minta mereka segera melakukan perbaikan,” katanya.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, pada wartawan mengakui kondisi Pasar Grogol di Jakarta Barat yang bau. Menurut Arief, bau itu tercium di lantai bawah pasar. Sumbernya berasal dari tumpukan sampah. Kondisi itu, kata Arief, sudah terjadi menahun.
"Kalau bau di (Pasar) Grogol, saya kan orang lapangan, jadi saya juga ngelihat ke sana. Yang bau di bawah, bukannya di atas. Bau itu karena sampah," ungkap Arief.
Menurut Arief, ada rencana pembangunan pengolahan sampah mandiri di Pasar Grogol. Pengolahan sampah itu diharapkan bisa mengatasi bau sampah di Pasar Grogol.
"Ini kan kita juga lagi proses pengolahan sampah untuk mandiri. Tapi sekali lagi kritik memang diperlukan oleh pasar," kata dia.
Selain itu, Arief menyebut Pasar Grogol juga akan direvitalisasi. PD Pasar Jaya bekerja sama dengan Perum Perumnas untuk membangun pasar yang terintegrasi rumah susun di Pasar Grogol.
"Kondisi pasar kita saat ini apa yang dibicarakan memang benar, berantakan dan kemudian sudah rusak. Grogol itu lagi dikerjasamakan sama Perumnas untuk dibangun rusun dan pasar. Memang dalam kajian penyelesaian," ucap Arief.
Baca: DPRD DKI Jakarta Minta Pemprov Serius Tata Tanah Abang
Arief menerima kritik dan masukan dari DPRD DKI Jakarta. Namun, di sisi lain, dia juga berharap DPRD DKI bisa mendukung PD Pasar Jaya dengan menyelesaikan pembahasan rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan pasar dan mengesahkannya menjadi perda.
"Kita juga minta didukung, perda kita juga belum diselesaikan sama teman-teman Dewan yang tentang pengelolaan, supaya kemudian saya juga lari cepat sesuai dengan payung hukum kita," tutur Arief.
Seperti diketahui, PD Pasar Jaya merupakan satu dari delapan BUMD yang mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) dalam rancangan APBD Perubahan 2018.
PD Pasar Jaya mengajukan PMD sebesar Rp 166 miliar. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk pembangunan JakGrosir di 4 wilayah sebesar Rp 99 miliar dan pembangunan pasar tematik sebesar Rp 66 miliar.