Bandung, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, mengajak kaum milenial mengenal lebih dekat sosok Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Dengan semangat ideologi yang Bung Karno gelorakan membawa Indonesia menuju kemerdekaan.
Baca: 21 Juni: Bung Karno Wafat, Jokowi Lahir
"Penting untuk mendekatkan dan mengenalkan semangat ideologi Bung Karno, kepada anak-anak muda sebagai pewaris bangsa," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin dísela-sela Sarasehan Milenial yang bertajuk "Kawula Gandroeng Persatoean", di Bandung, Jumat (21/6).
Kang Hasan begitu sapaan hangat TB Hasanuddin menyampaikan, kalangan anak muda atau generasi milenial sangat penting mengagungkan semangat persatuan dan kesatuan.
Menurut dia, apabila kebersamaan tersebut tidak dirawat maka akan menimbulkan kerugian yang besar.
"Maka cara mensyukurinya, dengan terus merawat persatuan dan kesatuan," katanya
Di lokasi yang sama, Anggota DPRD Jabar, Bedi Budiman menuturkan generasi muda memiliki pandangan yang luas. Karena itu, pada kegiatan ini pihaknya mengusung konsep cair dalam memaparkan pemahaman-pemahaman tentang Suekarno kepada mereka.
"Kita ingin mendengarkan pandangan mereka tentang gagasan Bung Karno. Karena sebagai generasi muda mereka harus terlibat," ujar Bedi.
Lebih lanjut, bahwa kontestasi pemilihan presiden RI telah membuat pandangan anak muda terbelah. Bahkan ada kesan pengkotakan kubu di masyarkat. Kegiatan seperti ini, menurutnya dapat mengantisipasi dinamika perpecahan tersebut, khususnya pada kaum muda.
"Diharapkan pandangan yang kemarin sempat terbelah, kita ajak lagi ngumpul dan membahas narasi narasi besar Bung Karno untuk kejayaan NKRI," pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar kegiatan ini adalah upaya merefleksikan dan menggali kembali semangat Bung Karno.
Baca: Bung Karno Berhasil Kecoh Operasi Gagak Milik Belanda
Menurut dia, ideologi yang telah dibangun oleh tokoh proklamator tersebut seharhanya kembali dihidupkan oleh semua elemen tidak hanya internal PDI Perjuangan.
"Karena sekarang ini nasionalisme kita sendiri sudah mulai luntur tergerus oleh nilai-nilai lain," ujar Rafani.