Jakarta, Gesuri.id - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober, tokoh masyarakat Jawa Barat (Jabar) Anton Charliyan mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya melaksanakan doa bersama dan mengheningkan cipta.
Baca: Peringatan Hari Santri, Bukti Negara Akui Perjuangan Santri
“Saya mengajak masyarakat sejenak mengheningkan cipta ini untuk mengirimkan doa pada para syuhada’ dan pahlawan yang telah gugur berjuang dalam merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”ungkap Anton Charliyan yang berasal dari keluarga pondok pesantren ini.
Pria yang akrab disapa Abah Anton ini juga menginginkan, peringatan Hari Santri Nasional ini tidak hanya diperingati oleh para santri saja, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
Anton menambahkan, bahwa tanggal 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri Nasional karena merupakan momen bersejarah, yakni ketika pendiri NU, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asya’ri, memaklumatkan fatwa yang monumental yang dikenal dengan Resolusi Jihad.
Fatwa itu menginspirasi perlawanan masyarakat terhadap Pasukan Sekutu pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya. Inti dari fatwa ini ialah membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain (wajib) bagi setiap individu.
Baca: Hidayat Nur Wahid Jangan Asal Klaim Soal Hari Santri
“Semoga seluruh masyarakat Indonesia bisa memaknai Hari Santri Nasional ini sebagai momen untuk memperkuat jiwa juang dan kepahlawanan disertai doa untuk syuhada , pahlawan dan keselamatan bangsa,” pungkas mantan Kapolda Jabar ini.
Sesuai Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, Hari Santri telah ditetapkan tanggal 22 Oktober. Penetapan Hari Santri Nasional itu untuk menghargai jasa para santri yang terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.