Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama pimpinan daerah yang berasal dari PDI Perjuangan mendapat tugas untuk membeberkan strategi soal pengentasan kemiskinan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III parpol berlambang Banteng moncong putih di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, 6-8 Juni 2023.
Hal itu terungkap setelah Gibran memenuhi undangan untuk hadir di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan pemanggilan DPP PDI Perjuangan kepada Gibran sebenarnya hal biasa untuk meluruskan berbagai isu politik, apalagi parpol bernomor tiga pada Pemilu 2024 bakal melaksanakan Rakernas III.
Baca: PDI Perjuangan dan 7 Kemenangan Jokowi
"Sebagai partai politik yang memiliki rekam jejak sejarah yang sangat panjang dan memiliki roh ideologis dan perjuangan Bung Karno mendirikan PNI pada tahun 1927, hari ini kami berdialog dengan Mas Gibran. Dialog ini merupakan hal yang rutin kami biasa bertemu DPP partai dengan para kader partai, apalagi ini menjelang Rakernas yang ketiga yang akan dilaksanakan pada 6-8 Juni di Sekolah Partai, Lenteng Agung," dosen Universitas Pertahanan itu dalam konferensi pers di kantor DPP PDI Perjuangan.
Menurut Hasto, tema yang diambil dalam Rakernas III PDI Perjuangan ialah fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Dari situ, katanya, tema Rakernas III PDI Perjuangan turut dibahas ketika elite parpolnya bertemu dengan Gibran yang mendapat tugas memaparkan strategi mengentaskan kemiskinan di Solo.
Selain Gibran, kata Hasto, Wali Kota Surabaya Eti Cahyadi dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mendapat tugas yang sama dari PDI Perjuangan untuk memaparkan stategi pengentasan kemiskinan di wilayah masing-masing saat Rakernas III.
Baca: Ahmad Basarah Tegaskan Politik Identitas Berbahaya!
"Maka, kami juga masukkan agenda hari ini dalam pertemuan dengan Mas Gibran, karena nantinya pada saat Rakernas tersebut kami mengundang beberapa tokoh kepala daerah untuk memaparkan strategi di dalam menuntaskan kemiskinan, khususnya bagaimana sesuai dengan Inpres dari Presiden Joko Widodo Nomor 4 tahun 2022 tentang bagaimana menjalankan komitmen dari ideologi Pancasila di dalam menuntaskan kemiskinan dan memberantas kemiskinan ekstrem," ujar Hasto.
"Tadi kami banyak berdialog dengan Mas gibran bahkan nanti bersama dengan Wali Kota Surabaya dan Wali Kota Semarang, Mas Gibran bersama Mas Eri (Cahyadi, red) dan Bu Ita (Hevearita Gunaryanti Rahayu, red), itu nanti juga akan diminta untuk memaparkan strategi-strategi mencapai kemiskinan nol persen tersebut. Sehingga Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Semarang dan beberapa wilayah lain yang dipimpin PDI Perjuangan, Kota Semarang dan beberapa wilayah lainnya yang dipimpin PDI Perjuangan, akan menjadi pilot project di dalam menjabarkan ideologi partai untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem tersebut," katanya.
Hasto dalam konferensi pers juga mengatakan upaya pemanggilan DPP PDI Perjuangan kepada Gibran turut membahas berbagai dealektika terkait Pemilu 2024.
"Sebagaimana diketahui, beberapa hari ini muncul berbagai berita-berita yang kemudian Mas Gibran memberikan penjelasan kepada DPP PDI Perjungan, saya bersama dengan Pak Komarudin Watubun dan penjelasan sudah dapat disampaikan dengan sangat baik oleh Mas Gibran, karena selain sebagai kader partai, beliau ini juga sebagai Wali Kota Solo yang memang suka atau tidak suka, Solo itu memang menjadi kandang banteng PDI Perjuangan, juga sekaligus bagian dari episentrum politik nasional kita, sehingga, sebagai wali kota, beliau banyak menerima tamu-tamu di tingkat nasional, apalagi Solo ini makanannya juga luar biasa, kulinernya juga luar biasa," ujar Hasto.