Solo, Gesuri.id - Ratusan kader PDI Perjuangan Solo menggelar Umbul Donga Haul ke-54 Bung Karno di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Jalan Hasanudin No. 26 Purwosari, Laweyan, Jumat (21/6/2024) sore.
Dalam kesempatan itu, mereka membacakan maklumat dan memberikan dukungan penuh terhadap Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang sedang terseret kasus hukum.
Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 WIB hingga petang hari itu dimulai dengan diskusi bersama dan membacakan maklumlat bernada tegas. Pembacaan maklumat yang dipimpin oleh Ketua DPC PDI Perjuangan itu tegas menyebut bahwa jajaran pengurus DPC, PAD, Ranting, Anak Ranting, dan seterusnya tegas menyatakan kesiapannya untuk menjaga dan mengampengankan Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan seluruh pengurus partai untuk menjaga marwa PDI Perjuangan dari segala bentuk intimidasi dan kriminalisasi hukum.
“Semangat untuk menentang penindasan, penghinaan, dan segala sesuatunya ini yang diajarkan oleh Bung Karno dengan Marheinisme dan Ideologi Pancasilanya. Kita juga memberikan dukungan, seluruh satgas dan seluruh partai siap bergerak dan digerakkan untuk menjaga aset partai, simbol partai, piminan partai, dan marwah partai,” ucapnya.
Pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, Fx Hadi Rudyatmo diikuti oleh seluruh kader. Selanjutnya dibacakan ulang oleh perwakilan Satgas PDI Perjuangan dan disusul dengan pembubuhan tanda tangan sebagai bentuk dukungan atas bentuk intimidasi dan kriminalisasi yang diterima PDI Perjuangan sepanjang pemilu 2024 ini.
“Karena itu kami memberikan dukungan penuh pada Pak Hasto Kristiyanto selaku sekjen partai yang selama ini mendapatkan pemeriksaan di tahun-tahun politik, termasuk dukungan pada staf-stafnya yang mendapatkan pemeriksaan tanpa adanya surat pemanggilan,” terang Rudy.
Ditanya soal sikap tegas dan dukungan tersebut disampaikan sebagai perlawanan terhadap kasus hukum yang membawa nama Hasto Kristiyanto itu, mantan Wali Kota Solo itu menegaskan tidak ada kaitanya dengan pemeriksaan Hasto Kristiyanto. Semua itu dilakukan sebagai bentuk empati dari PDI Perjuangan Solo. Maka dari itu ia menyebut tidak tahu kala ditanya gerakan serupa apakah juga dilakukan di DPC PDI Perjuangan di kota/kabupaten lainnya.
“Apakah deklarasi hanya di Solo? Ya nggak tahu. Saya hanya inisiatif sendiri dalam rangka Haul Bung Karno. Kita tidak ada sangkut pautnya dengan pemeriksaan Pak Hasto, kita hanya empati. Kita jaga dari intimidasi dan kriminalisasi huku, kalau ditindak sesuai hukum tidak apa, kalau tidak ya nunggu ketua umum,” tegas Rudy.
Kabar Hasto Kristiyanto versus KPK mencuat pasca politisi PDI Perjuangan itu bersama sejumlah stafnya dipanggil sebagai saksi dalam Kasus Dugaan Suap Harun Masiku. Pada Senin (10/6) lalu Sekjen PDI Perjuangan itu menjalani pemeriksaan di KPK selama 4 jam. Selanjutnya staff Hasto Kristiyanto juga diperiksa serta disita sejumlah barang pribadinya mulai dari ponsel, buku tabungan, dan kartu ATM milik staff terkait.
Memandang hal tersebut PDI Perjuangan menduga adanya intimidasi dan kriminalisasi hukum yang dialamatkan pada Hasto Kristiyanto yang belakangan bersebarangan dengan banyak agenda pemerintah.
“Ini sudah intimidasi dan kriminalisasi hukum. Satgas dan partai selalu siap untuk bergerak atau digerakkan. Kita sudah berkomitmen untuk kepentingan masyarakat dengan ideologi Pancasila,” tandas Rudy.