Surabaya, Gesuri.id - Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur Heri Achmad Wiyono siap menjalankan tujuh perintah harian kepada seluruh anggota PDI Perjuangan yang dikeluarkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Saat menjalankan perintah harian tersebut, Heri merasakan bahwa masih banyak permasalahan di masyarakat khususnya sosial dan ekonomi.
“Seluruh anggota Partai yang menjalankan perintah harian Ketua Umum akan merasakan, masih banyak permasalahan masyarakat yang harus kita bantu tuntaskan. Utamanya sosial – ekonomi. “ ujar Heri.
Baca: Pemkot Surakarta Siapkan Anggaran Khusus Untuk Tangani Stunting
Tema yang diangkat pada Rakernas kali ini “Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh Negara” sesuai dengan amanat dari UUD Pasal 34 Ayat (1).
Lebih lanjut Heri mengatakan bahwa tema Rakernas III PDI Perjuangan itu semakin menguatkan bahwa Partainya ini berpihak pada “Wong Cilik”.
“PDI Perjuangan sebagai Partainya “Wong Cilik” terbukti pada saat Rakernas III, para petinggi Partai tidak hanya membahas tentang strategi pemenangan pemilu tetapi juga membahas kemaslahatan rakyat Indonesia“ kata Heri.
Pasca ditutupnya Rakernas, pria yang akrab dipanggil Mas Heri itu langsung turba (turun ke bawah) untuk mendengarkan keluhan warga Karang Poh, Senin (12/6).
Salah satu keluarga di RW 8 mengalami kesulitan ekonomi yang berdampak pada pendidikan anak – anaknya. Dijelaskan Heri, kepala keluarga tersebut sudah tidak bekerja setelah mengidap penyakit prostat.
“ Ada satu keluarga di Gadel yang mengalami kesulitan ekonomi, karena Bapaknya sakit dan tidak dapat bekerja berakibat pada anak – anaknya tidak dapat melanjutkan pendidikannya. “ jelasnya.
“Anak yang pertama sudah lulus SD tetapi mengalami kendala untuk daftar PPDB SMP, Anak yang kedua putus sekolah saat kelas 1. “ tambah Heri.
Baca: Megawati Yakin BRIN Belum Terlambat Lanjutkan Riset Nuklir
Dua anak dari keluarga tersebut akan diperjuangkan Heri untuk dapat menempuh pendidikannya kembali.
“Saya akan berkoordinasi dan menyampaikan hal ini kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena terkendala sistem pendaftaran. Untuk permasalahan biaya pendidikan akan saya ajukan beasiswa. “ terangnya.
Perihal penyakit Pak Edi Mustari, Heri menyarankan untuk melakukan pengobatan secara gratis di RSUD milik Pemerintah Kota atau Puskesmas Balongsari.
Terakhir, Heri menyampaikan setiap permasalahan yang didapatinya harus mendapatkan solusi yang terbaik.
“Sesuai dengan perintah harian Ketua Umum yang Kelima dan Pancasila Sila Kelima, seluruh permasalahan masyarakat yang kami dapati harus mendapatkan solusi terbaik agar mencerminkan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.“ pungkasnya.