Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapin menggagas pembentukan koperasi, yang diberi nama Koperasi Mitra Handilan Marhaen (MHM), dalam rangka peringatan HUT ke-48.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapin, Yuspianor mengatakan melalui koperasi, partai kaum marhaenis ini ke depan berencana akan memberdayakan jajaran pengurus dan kadernya.
Baca: Sambut HUT PDI Perjuangan, Parpol Sejahterakan Kaum Marhaen
"Gagasan ini sudah lama ada, pemikiran dari senior-senior partai, dan pada saat ini akan dikonkretkan mengambil momentum peringatan HUT ke-48 PDI Perjuangan ini, ditambah harapan kita dapat melewati pandemi Covid-19 di tahun 2021 ini," jelas Yuspianor.
Yuspianor menambahkan, bahwa pendirian koperasi ini adalah juga melembagakan budaya handilan yang ada di masyarakat Kalimantan Selatan.
"Di tengah masyarakat kita telah berlangsung sejak dulu budaya gotong royong dan kebersamaan dalam sistem handilan, seperti handilan qurban dan handilan maulid, nah kita akan melembagakan budaya handilan ini lewat koperasi, sehingga berangkat dari mengangkat budaya handilan ini maka koperasi nantinya kita namakan Koperasi Mitra Handilan Marhaen (MHM)".
Baca: Djarot Yakin Kinerja Pemerintah Maksimal Pasca Reshuffle
Koperasi ini menjadi sarana: wadah diskusi, belajar dan bertukar pikiran. Memecahkan masalah bersama. Belajar berorganisasi di samping belajar hal-hal teknis lainnya seperti: melatih pertukangan, sablon kaos, mengelola sampah, beternak, membuat pupuk dan pestisida nabati, menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
"Kami berharap, ini bisa meluas ke berbagai bidang usaha. Tapi, tujuan bisnis hanya salah satu saja. Menurut Bung Hatta: koperasi itu tak cuma entitas bisnis/keuangan. Koperasi adalah lembaga ekonomi, sosial dan politik sekaligus," tambah Yuspi.
Di banyak negara koperasi yang dikelola profesional mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Australia para peternak sapi dan domba hampir semua tergabung dalam koperasi.
Melalui koperasi mereka mampu terus mengembangkan berbagai usahanya sehingga meningkatkan kesejahteraan kehidupan mereka.
Baca: Saat Mensos Risma ke Jakarta, Mampir ke Beberapa Tempat
Di Amerika Serikat yang dianggap negara liberal malah koperasinya cukup berjalan baik dimana salah satunya listrik dikelola oleh koperasi dengan pelanggan sebagai anggota koperasinya.
Ke depan, koperasi diyakini merupakan alternatif strategis bagaimana lebih optimal mewujudkan Trisakti Bung Karno dalam bidang ekonomi, yang pada tahapan berikutnya mampu menciptakan kemandirian politik masyarakat negeri ini dengan tetap berkepribadian dan berkebudayaan Indonesia.