Jakarta, Gesuri.id - Hari ini, 6 Juni, adalah hari kelahiran Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno, atau yang akrab disapa Bung Karno.
Baca: PDI Perjuangan Bertekad Lanjutkan Perjuangan Bung Karno
Bisa dipastikan, seluruh warga Indonesia mengetahui nama Soekarno. Namun, mungkin tak banyak yang tahu bahwa Soekarno memiliki nama pertama Kusno.
Ya, Soekarno memang pernah mengalami pergantian nama di masa kecilnya. Dan pergantian nama itu tidak bisa dipisahkan dari Situs Ndalem Pojok.
Tempat bersejaran yang berada di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini, adalah rumah kedua Soekarno saat Putra Sang Fajar itu masih kecil.
Raden Sumosewojo, ayah angkat Soekarno, adalah orang yang berada dibelakang pergantian nama Soekarno kecil.
Kushartono, Ketua Harian Yayasan Panji Saputra yang merawat situs Ndalem Pojok, mengungkapkan pergantian nama ini dilakukan agar Kusno kecil bisa segera sembuh dari penyakitnya. Sebelum pindah ke Ndalem Pojok, sejak kecil Kusno memang sering sakit-sakitan.
Hal itu membuat orang tua Kusno mencari pengobatan alternatif untuk menyembuhkan anak mereka. Sebab, banyak dokter tidak bisa mengobati Kusno.
Raden Sukeni, ayah kandung Soekarno, mendapat kabar soal adanya seorang mantri bernama Raden Mendung. Dan ternyata, sang mantri tidak lain adalah keluarga Sukeni dari Tulungagung.
Baca: Presiden Saksikan Pembagian Sembako di Graha Saba
"Usul ganti nama itu ada di Jombang, tapi nama baru Kusno diumumkan di Pojok," ungkap Kushartono.
Hingga akhirnya, Kusno mendapatkan nama baru Soekarno di Pojok yang diumumkan oleh Sumosewojo.
Konon, nama Soekarno ini diambil dari nama tokoh dalam kisah pewayangan Mahabharata, Karna.
Sejak mendapatkan nama baru itu, kesehatan Soekarno pun membaik seiring berjalannya waktu.