Ikuti Kami

Jaga Perairan untuk Wujudkan Poros Maritim Dunia

Salah satunya adalah memerangi illegal fishing dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Jaga Perairan untuk Wujudkan Poros Maritim Dunia
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Gesuri.id/ Gabriella Thesa Widiari.

Pangandaran, Gesuri.id - PDI Perjuangan berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satunya adalah memerangi illegal fishing dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan laut adalah halaman depan Indonesia dan dengan visi poros maritim dunia yang dicanangkan oleh Jokowi, maka sangat penting untuk menjaga perairan Indonesia untuk memastikan laut sebagai masa depan anak bangsa.

Baca: Rokhmin: Kemaritiman Berpotensi Buka Jutaan Lapangan Kerja

Lewat tangan dingin Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, saat ini sudah banyak kapal-kapal pencuri ikan yang ditenggelamkan. Hasilnya, stok neraca ikan di Indonesia menjadi yang terbesar di Indonesia.

"Inilah perlindungan kedaulatan ekonomi kita. Kita juga lihat sekarang stok neraca ikan kita terbesar di Asia Tenggara," ujar Hasto di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/11).

Dalam kesempatan tersebut, Hasto beserta rombongan PDI Perjuangan sempat mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pantai Pangandaran. TPI tersebut dikelola dan diorganisir oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang juga merupakan kader PDI Perjuangan dan anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.

"Melalui pasar lelang ini kita melindungi nelayan supaya mereka mendapatkan harga terbaik melalui koperasi yang dikelola bersama sama dan budidaya laut terus kita kembangkan dgn stok yang cukup terbesar, tertinggi di Asia Tenggara maka kita harapankan kesejahteraan nelayan bisa ditingkatkan," kata Hasto

"Hingga akhirnya saat ini omsetnya satu tahun Rp200 miliar per tahun. Sehingga ini menunjukan bahwa profesi nelayan, petani asalah profesi yang bermartabat untuk kita kembangkan, kita organisir," tambahnya Hasto.

Ono menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 3 tahun belakangan ini nelayan dan pembudidaya ikan terbilang sejahtera. Angka nilai tukarnya neningkat dari 105 poin menjadi 107 hingga 108 poin.

"Berarti kalau nilai tukar itu naik berarti tingkat kesejahteraan juga naik. Tentunya ini tidak lepas dari program yang kita bangun bersama di pemerintahan Pak Jokowi ini," kata Ono.

Pemerintah memang membelanjakan banyak anggaran untuk petani nelayan dalam wujud bantuan sosial dan hibah berupa kapal. Sementara untuk pembudidaya, diberikan alat tangkap dan pengindukan. Hal ini tentu bertujuan untuk mensejahterakan nelayan.

Nelayan juga sudah diasuransikan. Setahunnya, kata Ono, 500 ribu orang nelayan dibantu Pemerintah untuk berasuransi. Sehingga bila ada kecelakaan berujung kematian di laut, keluarga bisa mendapat hingga Rp250 juta.

Baca: Reses, Sudin Terima 'Curhatan' Masyarakat Sukadamai

Ke depan, lanjutnya, PDI Perjuangan akan mengawal bagaimana nelayan yang kini masih one day fishing, sehari berangkat langsung pulang, menjadi nelayan modern yang bisa berhari-hari memancing di laut.

"Ini menjadi perhatian kita bersama, dan ini komitmen dari Pemerintahan Pak Jokowi, bagaimana nelayan kecil ini kita upgrade menjadi nelayan lebih modern," imbuhnya.

Quote