Kupang, Gesuri.id – PDI Perjuangan terus berkonsolidasi dan merapatkan barisan lebih awal demi menghadapi perhelatan pilkada langsung di Indonesia tahun 2020.
Ketua DPD PDI Perjuangan bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andreas Hugo Pareira mengatakan bahwa PDI Perjuangan ingin menjadi partai yang lebih maju selangkah dari partai lainnya dalam mengkonsolidasikan partai usai perhelatan Pileg dan Pilpres 2019 termasuk dalam rangka menghadapi pelaksanaan pilkada 2020.
Baca: PDI Perjuangan Bertekad Dominasi Pilkada di Jatim
"Kita ingin satu langkah lebih maju, ketika akan dilaksanakan maka partai sudah terkonsolidasi. Ibu Ketum katakan kita mau jadi partai pelopor, maka kita juga harus mempelopori pemerintahan di 2019-2024," papar Andreas di Kupang, Jumat (26/7).
Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) papar Andreas, sembilan kabupaten akan melaksanakan pilkada 2020.
Sembilan kabupaten tersebut terdiri dari Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka.
"Kita harus lebih awal untuk mempersiapkan dan konsolidasi, pada November Desember kita sudah mulai melakukan rekrutmen calon kepala daerah di sembilan kabupaten di NTT," katanya.
PDI Perjuangan sambung Andreas akan melaksanakan satu model rekrutmen yang telah menjadi mekanisme partai seperti pengetahuan bersama seluruh kader.
"Ada proses masukan dan usulan dari bawah namun akan dipertimbangkan oleh DPP. Jadi mengakomodir usulan dari bawah tetapi diputuskan oleh atas. Ketika ketua umum sudah memutuskan, itu adalah perintah dan ini model mekanisme yang dikembangkan di partai," katanya.
Baca: Anies Mau Nyapres, Adian: Memang Kuat Kampanye?
Mekanisme ini, lanjut Andreas, jika dikembangkan ke depan secara stabil akan memberi kemenangan bagi partai dalam kontestasi politik.
"Kalau mekanisme ini kita kembangkan secara stabil maka kita akan terus menjadi pemenang di dalam pemilu karena ini efisiensi dan efektifitas partai," urainya.