Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Johan Budi selaku inisiator menegaskan Dewan Kolonel tidak memiliki kaitan dengan DPP PDI Perjuangan dan tetap menunggu keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ihwal capres yang akan diusung PDI Perjuangan di Pilpres 2024 mendatang.
Baca: Mega Minta Kader & Rakyat Sabar soal Capres-Cawapres
“Bagaimana ini kita yang mendukung Mbak Puan, bagaimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu Mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP ya. Tapi kami di fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres (2024) itu,” kata Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (20/9).
Dewan Kolonel bakal bertugas menyosialisasikan Puan di daerah. Johan mengatakan Puan akan dikenalkan ke masyarakat di daerah pemilihannya tanpa menyebut Puan sebagai capres 2024.
“Misal saya di dapil. Kalau lagi kunjungan ke daerah ketemu dengan masyarakat nanti saya perkenalkan lah Mbak Puan, ketua DPR RI kita, cucunya Bung Karno, tapi nggak ngomongin capres ya. Prestasi-prestasinya,” ujarnya.
Johan berkata, Dewan Kolonel terbentuk sekitar dua bulan lalu. Ia mengaku menjadi salah satu inisiator tim dan pencetus nama Dewan Kolonel.
Dewan Kolonel mulanya beranggotakan enam anggota fraksi PDI Perjuangan DPR. Saat ini, Johan bilang, Dewan Kolonel sudah beranggotakan hingga belasan orang.
“Waktu itu pertama kali timnya hanya beranggotakan enam. Ini yang fraksi yang kami merasa saya mendukung Mbak Puan. Karena itu kita bikin tim yuk sambil menunggu keputusan ketua umum siapa yang akan dipilih. Nah setelah itu berkembang. Sekarang itu sekitar 10-12 (orang) kali ya,” kata dia.
Dua anggota berasal dari Komisi I antara lain Dede Indra Permana dan Sturman Panjaitan. Kemudian ada satu anggota dari Komisi II DPR yaitu Junimart Girsang.
Diikuti Trimedya Panjaitan Komisi III, Riezky Aprilia Komisi IV, Lasarus Komisi V, Adi Satriyo Sulistyo Komisi VI, Dony Maryadi Oekon dari Komisi VII.
Lalu Esti Wijayati dari Komisi VIII, Abidin Fikri Komisi IX, Agustin Wilujeng Komisi X. Dari Komisi XI ada dua yaitu Hendrawan Supratikno dan Masinton Pasaribu.
Baca: Hasto: Pemimpin Itu Solutif, Bukan Ramal Kecurangan Pemilu
Koordinator Dewan Kolonel Trimedya Panjaitan menyampaikan bahwa Dewan Kolonel bertugas meningkatkan elektabilitas nama Puan baik di level komisi DPR hingga daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan.
“Bagaimana mewangikan mbak Puan di dapil kita masing-masing. Kalau program rigid enggak tapi kita merasa kita khawatir kalau bukan darah bung Karno ini nasib keluarga Bung Karno sama seperti nasib keluarga Soeharto di Golkar,” ujarnya.