Jakarta, Gesuri.id - Dalam rangka memperingati Hari Ibu 22 Desember 2019, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan tentang esensi kasih sayang seorang ibu yang merawat kehidupan.
Baca: Pandangan Bung Karno Soal Peranan Perempuan Dalam Perjuangan
Hal itu dikatakan Hasto ketika membuka Rapat Koordinasi Bidang Pariwisata Tingkat Nasional yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/12).
Hasto mengatakan, hal ini penting ditekankan karena akhir-akhir ini nilai kasih sayang dan kemanusiaan itu mulai tergerus berbagai sesat pikir.
Hasto pun menceritakan betapa besarnya kasih sayang dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada lingkungan hidup.
"Pada suatu ketika, saya berada di dalam satu pesawat yang sama dengan Ibu Mega. Selesai memakan sebuah salak, saya membuang bijinya. Oleh Ibu Megawati, biji itu lalu diambil dan dibungkus sebuah tisu. Lalu berkata kepada saya, jangan buang biji salaknya karena dia punya hak hidup," papar Hasto.
Sebagai pencinta tanaman,lanjut Hasto, Megawati memanfaatkan berbagai barang bekas khususnya botol minuman kemasan. Oleh Megawati, botol itu dipotong dan diisi air. Sebuah sumbu kompor lalu dimasukkan ke dalamnya, lalu sumbu itu dililitkan di batang pohon yang baru ditanam.
Baca: Megawati Ajak Media Utamakan Isu Perubahan Iklim
Kisah lainnya yang mencerminkan kecintaan Megawati pada lingkungan adalah adanya pohon-pohon besar di sekitar kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Suatu kali, Megawati melihat ada banyak tupai. Melihat itu, Megawati memberi tupai-tupai itu makan. Makanan itu diikatkan dengan tali di dahan pohon.
"Tupainya gemuk-gemuk. Tupai saja gemuk karena dirawat oleh ibu, apalagi Sekjen dan para Ketua DPP," canda Hasto disambut tepuk tangan peserta rapat.