Malang, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno ini berhasil meraih gelar Doktor bidang Administrasi.
Hal ini setelah Sri Untari dinyatakan lulus dalam sidang ujian akhir disertasi di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) di gedung Pasca Sarjana, Malang, Jumat (6/12).
Baca: Partai Bertekad Menangkan 15 Pilkada di Jatim
Dengan mengambil judul disertasi berjudul “Pemberdayaan Perempuan dalam Perspektif Modal Sosial”, sekertaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang mengambil subyek tentang kegiatan perkoperasian di Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang.
“Saya mengambil Setia Budi wanita karena koperasi itu penuh dengan pemberdayaan kepada anggotanya. 98 persen anggota koperasi itu adalah perempuan,” kata Sri Untari.
Ditambahkan Sri Untari pada Koperasi Setia Budi Wanita selain ada simpan pinjam ada belanja, ada kulinernya ada warungnya ada kemudian pengadaan tanah dan sebagainya yang itu semuanya ada duitnya ibu-ibu adanya masyarakat bukan hanya partai
“Di Setia Budi wanita ini adalah tempat dimana saya melakukan pengertian bersama seluruh mereka siapa saja warna bajunya apa saja boleh di dalam situ karena memang kita miliknya hampir 10.000 orang yang ada di situ nah fokusnya di situ kemudian Kenapa pemberdayaan karena kita masih bermimpi perempuan katakan berdaya kalau budaya mereka akan Mandiri dengan kemandirian itu mereka satu bisa mengambil keputusan terhadap dirinya sendiri, dua mampu ikut menopang ekonomi keluarganya yang ketiga dia akan bisa menjadi salah satu penyangga atau resep perbaiki ketika suaminya dalam keadaan tidak bekerja,” ungkapnya.
Sementara itu gelar Doktor diprogram Administarsi fakultas Ilmu Administrasi UB yang diraih Sri Untari merupakan gelar yang ke 512 .
“Yang menarik dalam disertasi ini bahwa Indonesia bertumpu pada ekonomi yang perspektif keadilan sosial dimana perspektif administrasi publik sangat mengedepankan fungsi dari koperasi dimana koperasi sebagai bahan disertasi publik,” ungkap Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UB Bambang Supriyono.
Baca: Sri Untari Geram dengan Apa yang Dialami Shalfa
Disamping itu lanjut Bambang, yang menarik dari riset yang dilakukan di Koperasi Setia Budi Wanita Malang bisa dilihat dari berbagai dimensi pertama dimensi ekonomi bahwa berdaya dari dimensi ekonomi kalau angota meningkat kesejahteraan.
"Dari dimensi sosial jika antar anggota memiliki solidaritas yang kuat dalam istilah beliau dimensi tanggung -renteng, yang ketiga adalah dimensi budaya dimana kemandirian koperasi ini tidak meninggalkan kepala rumah tangga," jelasnya.