Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno membantah sindiran Waketum Gerindra Fadli Zon yang mengatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pimpinan Pertamina karena teman Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hendrawan menegaskan pemilihan Ahok disebut berdasarkan kompetensi, integritas, dan keberanian.
Baca: Jadi Bos BUMN, Ahok Siap Ikuti Aturan yang Berlaku
"Modal relasional itu memang penting, namun faktor terpenting adalah asesmen terhadap kompetensi, integritas dan keberanian melakukan eksekusi," kata Hendrawan Supratikno, Senin (18/11).
Hendrawan mengatakan PDI Perjuangan tidak pernah menempatkan seseorang di jabatan tertentu atas dasar relasi. Menurutnya kemampuan mengelola badan usaha yang sehat dan profesional yang menjadi penilaian.
"Kita tidak menginginkan penempatan orang di jabatan-jabatan strategis atas dasar 'like or dislike' atau atas dasar koneksi semata. Nilai-nilai keutamaan dalam pengelolaan badan usaha yang sehat, profesional dan berdaya saing tinggi tetap yang harus ditekankan," ujarnya.
Hendrawan pun meminta tim penilai akhir (TPA) bisa melakukan penilaian secara objektif dan menyeluruh kepada Ahok sebelum ditetapkan sebagai pimpinan BUMN.
"Itu sebabnya, TPA diharapkan melakukan asessmen secara objektif dan menyeluruh," ujar Hendrawan.
Baca: Kapitra Minta Publik Tidak Berlaku Zalim Terhadap Ahok
Seperti diketahui Fadli Zon, mengomentari soal rencana pengangkatan Ahok menjadi pejabat BUMN. Dia menyinggung hubungan pertemanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok.
"Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam," tulis Fadli Zon di Twitter, Senin (18/11).