Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Bangka Tengah, Me Hoa, mengecam pernyataan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bangka Belitung (Babel) Amri Cahyadi yang meminta ornamen dan simbol budaya Tionghoa di area publik dibongkar.
Baca: Me Hoa, Srikandi Banteng dari Bangka Tengah
Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPD PDI Perjuangan Bangka Belitung tersebut mengungkapkan bahwa seorang pemimpin harus berhati-hati dalam berbicara supaya tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Makan itu boleh sembarang makan, namun bicara jangan sembarang bicara, apalagi seorang pemimpin. Jangan berandai-andai, langsung saja dikasih contoh, tempatnya dimana?, dasar hukum masalah nya apa? mengapa harus dibongkar?, dan solusinya apa?,” ujar Me Hoa baru-baru ini.
Dia menyampaikan agar semua elemen masyarakat dapat menjaga kerukunan antar berbagai etnis dan agama, serta kepercayaan yang telah lama terpelihara di Babel dengan bersikap bijak dan hati-hati dalam berbicara.
“Sebaiknya kita hati-hati dalam berbicara, jaga kerukunan, gunakan kata-kata yang tepat. Indonesia itu terdiri dari multi etnis, contohnya etnis Tionghoa, etnis Bugis, etnis Sunda, etnis Jawa dan lainnya. Jika hanya nyebut Cina, China aja, itu adalah nama negara, itu tidak tepat,” katanya.
Baca: Me Hoa Ingin Terus Merajut Kedekatan dengan Rakyat
Me Hoa pun mengharapkan para Netizen berhati-hati dalam membuat status atau komentar di medsos masing-masing.
“Masih banyak para pemimpin dan wakil rakyat kita yang bijaksana, berwawasan luas, serta tulus ikhlas. Semoga ini menjadi pembelajaran supaya rencana pemikiran-pemikiran dalam mengambil kebijakan anggaran, legislasi, kontrol. Bila di DPRD dan atau kepala daerah se- Babel jangan melukai hati masyarakat Babel,” tegasnya.