Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri ternyata pernah memiliki cita-cita sebagai perawat.
Baca: Megawati Minta Kaum Muda Tak Takut Berinteraksi Dengannya
Keinginan itu muncul lantaran ia melihat sosok seorang perawat yang selalu merawat orang yang sedang sakit dengan penuh kasih sayang.
Namun, keinginannya itu memudar lantaran ia merasa capek jika harus berprofesi sebagai seorang perawat.
Hal itu disampaikan Megawati Sukarnoputri saat bercerita kepada ratusan anak muda dengan tema 'Bu Mega Bercerita', dalam rangkaian HUT ke-46 PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
"Saya suka ngelihat perawat karena kalau gantungin orang kan penuh kasih sayang, memandikan dan sebagainya. Saya pengin ah jadi dia. Tapi kalau lama-lama dilihat, capek juga ya, enggak jadi ah," cerita Megawati Sukarnoputri.
Kemudian, ia memiliki keinginan menjadi seorang pilot pesawat terbang. Keinginnya itu muncul karena dirinya merasa bisa terbang ke sana ke mari dan berkeliling dunia menggunakan pesawat. Terlebih, saat itu, pilot perempuan masih sangat jarang.
"Terus saya pengin jadi pilot, keren kayaknya melihat terbang ke mana-kemana. Tapi saya dulu belum tahu itu pun ada aturan. Ternyata jadi pilot itu susah. Harus tahu aturan sebagainya, misal mau ke India, langsung pergi, ternyata kan enggak bisa gitu. Enggak jadi ah pilot. Karena dulu saya pikir keren kan perempuan," beber Megawati Sukarnoputri.
Baca: Nasi Goreng Membuat Megawati Dekat dengan Prabowo
Akhirnya, ia terjun ke dunia politik, karena tak terlepas dari peran sang ayah, Soekarno. Presiden pertama RI itu sering mengajak Megawati Sukarnoputri untuk hadir dalam delegasi dan konferensi negara-negara nonblok. Dari situlah, Presiden RI ke-5 ini akhirnya terjun ke dunia politik hingga saat ini.
"Senengnya, karena saya anak Presiden jadi kan dibawa ibu saya, bapak saya, yang selalu mendapat perlakukan istimewa. Saya ikut dong, namanya anaknya presiden saya ketemu ini itu. Mungkin itulah akhirnya ada lain toh namanya politik itu," beber Megawati Sukarnoputri.