Ikuti Kami

Megawati Sampaikan Pesan untuk Para Calon Kepala Daerah Asal PDI Perjuangan, Sempat Meneteskan Air Mata

Megawati menuturkan, yang dimasukkan ke dalam visi misi nantinya terkait dengan visi pro Wong Cilik

Megawati Sampaikan Pesan untuk Para Calon Kepala Daerah Asal PDI Perjuangan, Sempat Meneteskan Air Mata
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri memberi wejangan kepada para calon kepala daerah yang diusung partainya. 

Megawati mengaku PDI Perjuangan akan menyiapkan visi dan misi bagi para kepala daerah yang maju dari partainya.

“Nanti visi misi kalau yang dari PDI Perjuangan, tidak boleh membuat visi misi sendiri,” kata Megawati.

“Kalau dari PDI Perjuangan kami yang membuat, PDI Perjuangan yang membuat. Kenapa enggak boleh? Orang itu dari partainya, why not? Kalau jelek boleh bilang jelek. Tapi bagus kenapa enggak boleh? Kan untuk kemaslahatan rakyat banyak,” sambungnya.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan gubernur untuk gelombang pertama di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (14/7).

Megawati menuturkan, yang dimasukkan ke dalam visi misi nantinya terkait dengan visi pro Wong Cilik. Diantaranya terkait dengan masalah pangan, kesehatan seperti stunting yang menjadi program utama, dan isu tata ruang wilayah.

Megawati mencontohkan bagaimana di Kalimantan, meski tak ada gunung api, tapi di dalam tanah gambut tersimpan bara. Lalu di sekitar Sulawesi dan Maluku, ada gunung berapi di dalam laut. Menurutnya, kondisi demikian menghadirkan tantangan yang harus diantisipasi dan kepala daerah harus mempersiapkan masyarakat agar tahu cara mitigasinya.

Contohnya, bagaimana dampak dari Anak Krakatau di Pulau Sumatera, yang diprediksi akan lebih besar dan tentu akan berdampak besar jika terjadi bencana.

“Itu tanggung jawab kalian (para calon kepala daerah) lho nantinya,” jelas Megawati.

Megawati pun berencana memberikan satu sesi tersendiri mengenai pentingnya tata ruang untuk menghindari dampak bencana akibat kondisi geografis Indonesia.

Selain penanganan bencana, Presiden Kelima RI ini juga menyinggung pentingnya para pemimpin dididik di Lemhanas untuk mengetahui geopolitik Indonesia.

“Calon-calon pemimpin itu mestinya masuk ke Lemhannas untuk ditatar mengenai Ilmu geopolitik. Tapi zaman Pak Harto terus diubah seperti itu bagian untuk kenaikan pangkat. Jadi inti geopolitiknya hilang. Tapi waktu itu saya minta Pak Andi Widjajanto (mantan Gubernur Lemhannas) untuk dikembalikan,” jelas Megawati.

Megawati juga menjelaskan, visi misi para calon kepala daerah PDI Perjuangan juga mencakup kewajiban untuk berpihak pada fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara.

“Jadi kamu harus masuk yang namanya kolong jembatan, anak-anak yang tidak bisa sekolah harus kalian sekolahkan,” ungkap dia.

“Tiap malam saya nangis. Cuma ngelihatnya gini. Segede ini (menunjuk peta Indonesia) kenapa tidak bisa adil dan makmur ya. Lalu salahnya siapa? Pemimpinnya, pemimpinnya, pemimpinnya,” tutur Megawati sambil terisak.

Dia pun berharap para pemimpin dari PDI Perjuangan bisa memberikan rasa adil dan makmur ke masyarakat. Kalau tidak maka Megawati akan menggantinya.

“Kalian kalau mau jadi pemimpin, kalau masih dari partai saya, saya minta mundur, saya pecat, saya ganti. Bayangkan negara ini luar biasa, the biggest archipelago in the world. Kalau aku ngomong sama orang asing gitu rasanya ini dada, 'wow really? yes.' tapi yang sedih, bilangnya apa? 'Itu di mana?', gile. Karena nggak ada yang membuat supaya tahu bahwa kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia,” tutur Megawati.

Lantas, dia pun melemparkan satu pesan dan pertanyaan yang untuk selalu diingat.

“Apakah kamu itu benar-benar orang yang namanya rakyat Indonesia, yang masuk ke dalam PDI Perjuangan yang sudah punya nilai-nilai kemanusiaan, yang sudah punya yang namanya nilai-nilai ketatanegaraan dan pemerintahan, terus kamu mau jadi pemimpin tapi hanya untuk kekuasaan, jabatan, dan duit?” katanya.

“This is my question. Ini pertanyaan saya sebagai anak seorang proklamator, tolong dijawab bagi mereka yang ingin mengatakan dirinya menjadi pemimpin di Republik Indonesia ini,” pungkasnya.

Quote