Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum. PDI Perjuangan Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri mengatakan, kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan harus berhasil mengatasi kemiskinan. Ia menekankan keyakinannya bahwa kemiskinan ekstrim bisa diatasi, terbukti di beberapa daerah seperti Solo, Banyuwangi, Surabaya, Semarang, dan Tidore.
Hal ini disampaikannya dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan dengan tema ‘Fakir Miskin dan Anak-Anak Telantar Dipelihara oleh Negara’ di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta.
“Melalui testimoni para kepala daerah PDI Perjuangan yang telah berhasil mengatasi kemiskinan ekstrim seperti contoh-contoh di Solo, Surabaya, Banyuwangi, Semarang, Tidore Kepulauan dan masih banyak yang lain, semakin mendorong rasa percaya diri kita bahwa kemiskinan ekstrim itu sebenarnya bisa diatasi,” kata Megawati, Kamis (8/6).
Baca: Puan Maharani Bacakan Hasil Rakernas III PDI Perjuangan
Dia pun mewajibkan agar setiap kepala daerah PDI Perjuangan wajib mengembangkan pusat data orang miskin.
“Instruksi saya agar setiap kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk mengembangkan pusat data orang miskin bersifat wajib. Dengan data orang miskin yang akurat yang harus dengan nama, dengan alamat,” jelas Megawati.
Baca: 7 Perintah Megawati Saat Penutupan Rakernas lll PDI Perjuangan
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini meminta, program pengentasan kemiskinan dilakukan secara terpadu dengan melihat aspek-aspek sosial, perikehidupannya, dan bagaimana tumbuh daya juangnya.
“Saya berbicara dengan bapak presiden mengatakan saya setuju sekali kalau segera melaksanakan demografi itu untuk diinformasikan secara luas terutama antara lain dalam rangka menyelesaikan fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara, memang dengan program stunting itu sebenarnya seluruh masyarakat Indonesia itu harus ikut serta di dalam pembebasan stunting menjadi 0 persen,” ungkap Megawati.
Dia pun mengingatkan pentingnya penanganan stunting ini untuk segera dilakukan, karena sampai sekarang belum ada obatnya. “Sampai hari ini supaya saudara-saudara wartawan ketahui, stunting belum ada obatnya,” kata Megawati.