Ikuti Kami

Megawati Ulang Tahun, Deni Wicaksono: Pelajaran Keteguhan Merawat Demokrasi

Deni mengatakan, generasi muda dapat mengambil banyak pelajaran dari perjalanan hidup Megawati.

Megawati Ulang Tahun, Deni Wicaksono: Pelajaran Keteguhan Merawat Demokrasi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Surabaya, Gesuri.id - Presiden ke-5 RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, berulang tahun pada hari ini, Kamis (23/1). 

Bertambahnya usia tokoh bernama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri itu disambut bahagia para kader PD Perjuangan di Tanah Air.

“Selamat ulang tahun, Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami bersyukur dan selalu mendoakan Bu Mega senantiasa sehat, diberi kekuatan dan kesabaran dalam menunaikan tugas pengabdiannya kepada bangsa ini. Terkhusus lagi dalam membimbing kami menjalankan tugas-tugas membantu masyarakat kecil sebagaimana pesan Bu Mega berkali-kali kepada para kader PDI Perjuangan,” ujar Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Deni Wicaksono.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Kokoh

Megawati lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947 dari pasangan prokmalator RI Soekarno dan Fatmawati, yang tak lain adalah penjahit bendera pusaka Merah Putih yang pertama kali dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan.

Deni mengatakan, generasi muda dapat mengambil banyak pelajaran dari perjalanan hidup Megawati. Deni menyebut setidaknya ada tiga hal terpenting yang bisa dijadikan inspirasi oleh generasi muda dalam perjalanan hidup Megawati.

Pertama, konsistensinya merawat dan memperjuangkan demokrasi. Sejak zaman Orde Baru, Megawati menghadapi rezim yang represif. Saat itu kebebasan berpendapat dibatasi. Bahkan secara personal kehidupan keluarga Bung Karno “dikuyo-kuyo”. Megawati menjadi simbol perlawanan rakyat, yang kemudian memuncak dalam Kongres Luar Biasa PDI di Sukolilo, Surabaya, 1993, di mana untuk pertama kalinya sebuah gerakan politik rakyat berhasil mengalahkan skenario rezim Orde Baru dengan terpilihnya Megawati sebagai ketua PDI.

“Bu Mega konsisten berjuang untuk demokrasi, sejak rezim Orde Baru berkuasa hingga akhirnya Reformasi 1998. Beliau juga mati-matian menjaga konstitusi dengan tidak menyetujui usulan perpanjangan masa jabatan presiden atau usulan jabatan presiden tiga periode,” ujar Deni yang juga wakil ketua DPRD Jatim.
 
Kedua, terkait kepemimpinan strategis. Ketika menjadi presiden ke-5 maupun sebagai ketua umum PDI Perjuangan, Megawati menampilkan visi kepemimpinan strategis yang berorientasi pada masa depan. 

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

“Strategic leadership yang diterapkan Bu Mega terbukti membawa Indonesia ketika itu lepas dari jeratan krisis ekonomi. Dan di PDI Perjuangan, kepemimpinan Bu Mega mampu mengorkestrasi seluruh kekuatan partai sehingga menjadikan PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang menang Pemilu tiga kali berturut-turut,” ujar Deni.

Ketiga, komitmen Megawati pada pelestarian lingkungan. Jauh sebelum publik kini ramai menyuarakan perubahan iklim, Megawati sudah menekankan tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan. Megawati juga mendirikan Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) pada 21 April 2001 yang fokus pada upaya pengembangan berbagai kebun raya di Tanah Air.

“Dedikasi Ibu Megawati tentang lingkungan tak diragukan. Beliau menerbitkan buku memoar ‘Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’. Buku itu menjadi semacam manifesto politik lingkungan bagi keluarga besar PDI Perjuangan,” tutur Deni.

Quote