Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR Mindo Sianipar mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) yang mewajibkan para importir menanam bawang putih banyak 5 persen dari pengajuan rekomendasi impor. Dia yakin, program ini dapat menghentikan ketergantungan Indonesia dari bawang putih impor.
Baca: Wajib Tanam Importir Bawang Putih Diusulkan Jadi 20 Persen
Politisi PDI Perjuangan ini melihat, program itu sudah berjalan baik. Di banyak daerah, penanaman berjalan sukses. Ia pun yakin, di 2021, Indonesia sudah bisa swasembada bawang putih.
“Kalau sungguh-sungguh, pasti bisa. Ada anggapan bawang putih hanya bisa tumbuh di China. Ternyata, bisa tumbuh di Indonesia. Banyak lokasi yang cocok untuk ditanam bawang putih. Yang penting dikelola dengan baik,” kata Mindo, baru-baru ini.
Dia berpesan, program wajib taman ini dikawal betul-betul. Semua pihak harus mendukung. Termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kemendag jangan memberikan izin impor ke pengusaha yang tidak mau menanam di dalam negeri.
“Kalau tidak tanam seperti itu, jangan diberikan rekomendasi impor. Supaya tidak terjadi lagi hengki pengki. Apalagi tidak semua importir itu berniat baik bagaimana tingkatkan produksi (bawang putih) nasional. Hanya berpikir kantongnya. Isi pundi-pundinya. Jadi harus ketat itu,” tegasnya.
Mindo meminta, program wajib tanam bawang putih ini tidak hanya berlaku pada swasta, tapi juga BUMN. Kalau tidak mau menanam, perusahan itu jangan dikasih izin impor.
“Rakyat juga tidak mati kok kalau dalam waktu tertentu tidak ada impor bawang putih. Ambil kebijakan harus berani. Kalau mau sungguh-sungguh, harus berlakukan sama. Kalau swasta wajib tanam, BUMN juga. Tidak ada alasan demi kepentingan nasional, terus huru hara kalau tidak ada bawang putih. Jadi, kebijakan harus dikawal ketat,” tambah dia.
Sementara itu, Kementerian Pertanain (Kementan) terus menggenjot penanaman bawang putih. Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi datang ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk melihat lokasi penanaman bawang putih.
“Bawang putih yang sedang dikembangkan di Sukabumi saat ini terhampar di Kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di perkebunan Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja. Ini kami meninjau ada 25 hektare yang ditanam untuk disiapkan menjadi benih. Ke depan, areal budi dayanya akan dikembangkan lebih luas. Sukabumi ini sangat prospek untuk budidaya bawang putih,” kata Suwandi.
Suwandi menjelaskan, pengembangan bawang putih di Sukabumi merupakan implementasi program untuk mengejar swasembada di 2021. Saat ini, jumlah area tanam juga semakin luas.
Baca: 95% Impor Bawang Putih, Rahmad: Jangan Gadaikan Negara
“Tahun 2018, kita sudah tanam 11 ribu hektare. Tahun ini 20 sampai 30 ribu hektare. Setiap tahun naik 2 sampai 3 kali lipat dari luas yang ada,” jelasnya.
Menurut Suwandi, untuk memenuhi konsumsi dalam negeri dibutuhkan 69 ribu hektare lahan. Saat ini, seluruh produksi akan dijadikan benih dan ditargetkan sampai 2021 luas pertanaman mencapai 90 hingga 100 ribu hektare. Dengan begitu, swasembada akan tercapai.