Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah Faozan Amar menegaskan sinergitas program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Gerakan Dakwah Islam amar makruf nahi munkar yang digelorakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merupakan sebuah keniscayaan
Hal itu dikatakan Faozan terkait semakin terselenggaranya Kemitraan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Kementerian Koordinator Bidang Pembinaan Manusia dan Kebudayaan dalam melaksanakan Sosialisasi dan Implementasi Negara Pancasila sebagai Dārul ‘Ahdi Wasy-Syahādah (DAWS); Bersatu dengan Aksi Nyata Dalam Rangka Pelaksanaan Koordinasi Penguatan Ormas Keagamaan, di Kota Kudus (12/10).
Baca: Revolusi Mental Masih Relevan Jawab Tantangan Bangsa
Faozan Amar, melaporkan bahwa kegiatan ini adalah yang ke 10 dari 14 kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019. Salah satu rangkaian kegiatan DAWS adalah menerbitkan buku Kumpulan Khuthbah Jumah: Spirit Darul Ahdi Wasy-Syahadah dalam Membangun Mental Anak Bangsa yang didistribusikan kepada para khatib, dai, Mubaligh Muhammadiyah.
“Kumpulan Khuthbah itu juga akan didistribusikan secara umum bagi rakyat Indonesia sebagai bagian dari ikhtiar untuk memperkaya khazanah kita di tengah kehidupan keumatan dan kebangsaan yang dinamis dan kompleks,” kata Faozan.
Faozan menambahkan, kali ini sosialisasi mengambil tema Sosialisasi dan Penguatan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasy-syahadah bagi Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Baca: DPRD Gunung Kidul Siap Aplikasikan Revolusi Mental
Faozan mengatakan, bagi Muhammadiyah, sesuai keputusan Muktamar 47 tahun 2015, negara Pancasila tidak hanya ideal dan Islami, tetapi juga merupakan Darul Ahdi Wasy-Syahadah.
Hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut selaku Tuan Rumah, Rizka Himawan, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menjadi pembicara kunci dalam sosialisasi tersebut.
