Jakarta, Gesuri.id - Jenazah Anggota DPD Sabam Sirait tiba di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (3/10), untuk menjalani prosesi penghormatan terakhir sebelum dibawa ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata untuk dimakamkan.
Seluruh keluarga besar Sabam, istri, anak, menantu dan cucu-cucunya, tampak hadir dalam prosesi itu
Baca: Yasonna : Bang Sabam Ajarkan Berpolitik Itu Suci
Wakil ketua DPD Mahyudin, Wakil Metua MPR Ahmad Basarah, serta dua Wakil Ketua DPD Muhaimin Iskandar dan Rahmat Gobel sudah menunggu dilokasi persemayaman.
Menantu Sabam, yang juga Politisi PDI Perjuangan Putra Nababan lalu berbicara dan memohon maaf atas keterlambatan kedatangan jenazah. Jadwal awal pukul 14.00 WIB.
"Kami memohon maaf atas keterlambatannya, karena kami memang susah melepas ayah kami tercinta ini," kata Putra Nababan.
Putra pun bersaksi, bahwa mendiang Sabam Sirait berani menyatakan kebenaran meski berada dibawah tekanan rezim kekuasaan.
Wujud dari keberanian itu, ungkap Putra, adalah ketika pada tahun 1993 Sabam melakukan interupsi dalam Sidang MPR.
"Interupsi kala itu adalah hal tabu, dan bisa mengancam keselamatan nyawa. Tetapi kebenaran itu dinyatakan pak Sabam Sirait dengan melakukan interupsi yang menginspirasi kita semua sebagai Wakil Rakyat," ujar Putra
Baca: Adian Ungkap Dukungan Sabam Pada Korban SUTET
Putra juga bersaksi, bahwa mendiang Sabam Sirait sepanjang karirnya telah berprestasi dan membanggakan tiga lembaga, yakni MPR, DPR dan DPD.
Ditengah rendahnya kepercayaan publik pada dunia politik, Sabam berani menyatakan bahwa berpolitik itu suci.
"Pada 2013, beliau menyatakan hal itu dan membuat nya menjadi sebuah buku," ujar Putra.