Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan pasca pembakaran bendera partai pada Rabu (24/6) hingga saat ini, para kader banteng selalu patuh pada arahan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca: Aksi Ganyang Komunis PA 212, Promosikan Pancasila
”Seluruh DPC melakukan langkah-langkah hukum yang bermartabat dan menjunjung tinggi hukum, ini sesuai dengan instruksi ketua umum,” ungkap Hendrawan, Minggu (5/7).
Ia pun menegaskan, PDI Perjuangan mempercayai kepolisian untuk mengusut kasus pembakaran bendera yang dilakukan dalam aksi demo tolak RUU HIP di Gedung DPR pada Rabu 24 Juni lalu.
Tetapi PDI Perjuangan, juga terus memantau perkembangan pengusutan kasus ini di kepolisian. ”Kami tentu memantau proses dan progres yang ada. Dan kami mempercayai institusi kepolisian,” tutup dia.
Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan Polda Metro Jaya, menegaskan menyelidiki kasus pembakaran bendera Partai PDIP saat aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP), di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Rabu (24/6) lalu sedang berjalan.
Penyidik sudah meminta keterangan lima orang dari pelapor dan saksi ahli. ”Sudah ada lima orang yang diklarifikasi karena sudah masuk penyelidikan, diantaranya dua saksi ahli dan tiga pelapor sendiri,” ujar Yusri.
Pasal yang dilaporkan, lanjutnya, adalah Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 156 KUHP terkait tindak pidana kekerasan, perusakan terhadap barang berupa pembakaran bendera PDI Perjuangan dan atau penghasutan untuk menyatakan pernyataan permusuhan kebencian atau penghinaan terhadap golongan partai politik PDI Perjuangan.
Baca: Berkah RUU HIP, Yang Pro-Negara Agama Kini Jubir Pancasila
Sesuai dengan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tim hukum menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian. Diharapkan, pelakunya dapat diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
”PDI Perjuangan bersama segenap komponen bangsa lainnya menolak berbagai upaya baik dari ekstrim kiri maupun ekstrim kanan yang mencoba mengganti Pancasila. Karena itulah dukungan terhadap Pancasila sebagaimana sering disuarakan akhir-akhir ini, termasuk oleh mereka yang sebelumnya memiliki pandangan ideologi berbeda, merupakan dialektika kemajuan yang semakin menunjukkan kebenaran terhadap Pancasila sebagai ideologi negara,” papar Sekjend PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (5/7).
PDI Perjuangan juga menolak berbagai upaya kelompok ekstrim kiri maupun ekstrim kanan yang mencoba mengganti Pancasila.
Penegasan Hasto soal sikap PDI Perjuangan itu terjadi di tengah upaya sekelompok massa yang memojokkan partai yang didirikan Proklamator RI Soekarno itu, sebagai partai komunis dan berusaha mengganti Pancasila.