Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, peluncurkan Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati dan Kapal Kesehatan Rakyat di Kade Inggom, VVQ9+5M6 menjadi komitmen partainya untuk terus bersama rakyat khususnya di bidang kesehatan.
“Dengan adanya peluncuran Kapal Laksamana Malahayati dan kapal pelayanan kesehatan ini
menunjukkan komitmen PDI Periuangan sebagai partai yang berasal dari rakyat, dan menempatkan kekuasaan politik untuk berpihak di dalam membantu rakyat termasuk pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil,” kata dia usai peresmian peluncuran dua kapal tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (10/6).
Hasto pun mengungkapkan, langkah PDI Perjuangan tak akan berhenti sampai di sini. Nantinya, akan ada 3 kapal lagi ditambah.
Baca: Ini Tiga Alasan Perindo Bekerja Sama dengan PDI Perjuangan
“Rencananya nanti PDI Perjuangan akan memiliki tiga kapal yang mana satu ditugaskan di Indonesia bagian darat, Indonesia bagian tengah, dan timur,” ungkap dia.
Namun, Hasto mengingatkan, ini perlu keterlibatan semua pihak agar menyadari bahwa diperlukan gotong-royong secara nasional untuk membangun kesadaran di dalam membantu masyarakat.
Hasto menjelaskan, pihaknya akan berkoodinasi dan telah bekerja sama dengan beberapa purnawirawan dari TNI dan Angkatan Laut untuk memahami bagaimana alur pelayaran dari Kapal Laksamana Malahayati.
“Nanti setelah kami memahami seluruh aspek-aspek operasionalnya dan juga mendapatkan dukungan dari beberapa universitas untuk mengirimkan dokter dan perawatnya di dalam membantu masyarakat, maka akan ditambah kapal seperti Laksamana Malahayati yang akan kami rencanakan ada 3 armada. Dan nanti ukurannya akan lebih besar lagi karena (ini bentuk) tanggung jawab kemanusiaan untuk rakyat dari PDI Perjuangan,” jelas Hasto.
Baca: 7 Perintah Megawati Saat Penutupan Rakernas lll PDI Perjuangan
Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mengatakan, di dalam kapal ini bisa melakukan sunat sampai melakukan bedah.
“Ada sunatan juga, ada pemeriksaan jantung, pemeriksaan paru-paru dan kapal dilengkapi dengan USG, ada bedah besar dan bedah kecil, dan nanti kapal itu beberapa hari akan bersandar di beberapa provinsi. Tujuannya memang ke Aceh tapi di beberapa hari kita mungkin ke Lampung dan juga ke Riau. Nanti di Aceh akan mendarat beberapa hari dan akan dibantu dari teman-teman UNPRI (Medan) dan UNRI (Riau),” jelas dia.
Ribka juga menegaskan, ada juga layanan bedah katarak dan bibir sumbing.
“Jadi itu yang kita lakukan untuk satu bulan ini,” kata dia.