Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menggelar diskusi virtual bertajuk Politik Hijau PDI Perjuangan pada Sabtu (20/2) pukul 14.00 WIB.
Acara itu dalam rangka melaksanakan Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS) gelombang kedua di seluruh Indonesia.
Baca: Kongres V Tanpa Plastik: Wujud Politik Hijau PDI Perjuangan
Para aktivis lingkungan, generasi muda penemu alat penghijauan, hingga petinggi dan kepala daerah dari PDI Perjuangan akan mengikuti diskusi interaktif itu.
"Kami akan selenggarakan diskusi ini secara virtual melalui Zoom, YouTube, dan Facebook DPP PDI Perjuangan. Para kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia akan mengikuti diskusi ini. Ini merupakan komitmen partai untuk hadir di ruang publik," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sabtu (20/2).
Hasto menerangkan, dirinya dan dua Sekjen PDI Perjuangan terdahulu, yakni Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung Wibowo akan menjadi narasumber dalam diskusi itu.
Lalu ada juga Gubernur Bali I Wayan Koster, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Co-founder dan CEO Greenhope Tommy Tjiptadjaja, penerima Kapaltaru Chaeruddin alias Babeh Idin, aktivis lingkungan Tania dan penyanyi Andre Hehanusa.
Selain diskusi, PDI Perjuangan tetap mengisi acara dengan agenda kebudayaan.
"Kami akan tayangkan tokoh-tokoh yang bergerak di lingkungan, seperti Babeh Idin. Termasuk para penemu di bidang lingkungan yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Hasto.
Hasto menilai Babeh Idin merupakan tokoh Betawi yang visioner dalam menjaga lingkungan. Babeh Idin berhasil mengintegrasikan bagaimana pengelolaan sungai dengan menanam kopi, jahe merah, bambu, hingga mendaur ulang sampah. Yang menjadi perhatian ialah Babeh Idin hanya menggunakan teknologi tradisional yang bisa mengurai sampah plastik lebih cepat dari biasanya.
"Beliau punya tempat pengelola sampah yang dikelola mandiri, patut juga jadi model daerah lain. Luar biasa komitmen beliau, menjadikan sungai sebagai jalan peradaban. Karena bicara lingkungan, bicara banjir yang ada hampir di seluruh negeri ini, tidak terlepas dari pengelolaan wilayah hulu, DAS yang merupakan wilayah-wilayah pegunungan," kata Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini menilai diskusi ini merupakan rangkaian acara penanaman dan bersih-bersih sungai yang rencananya dilakukan serentak senasional pada Minggu (21/2) mendatang.
Baca: Rokhmin Dahuri Jelaskan Gagasan Politik Hijau PDI Perjuangan
Hasto memastikan penyelenggaraan acara berlangsung dengan cara kreatif, tetapi tetap menghadirkan disiplin yang ketat terhadap protokol kesehatan Covid-19.
"PDI Perjuangan ingin menegaskan komitmen sebagai partai hijau dengan gerakan membersihkan sungai, menanam pohon, dan menebar benih," pungkas Hasto.