Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengimbau semua pihak untuk bijak dalam menggunakan sosial media dan tidak ditujukan untuk menyebarkan kebohongan dan kebencian.
"Kita harus hindari adanya hoaks fitnah apalagi upaya memprovokasi. Kita harus menggunakan kemajuan teknologi untuk kepentingan kemanusiaan, untuk kepentingan kebersamaan. Jangan sampai kemajuan teknologi dipakai untuk pecah belah bangsa," ujar Hasto usai memberikan pengarahan di rapat koordinasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang, Rabu (28/9).
Baca: Jadi Guru Besar, Yasonna Akan Mengajar 'Cybercrime'
Harapan ini disampaikan Hasto mengikuti perkembangan pembicaraan di sosial media khususnya terkait revisi sejumlah RUU di DPR serta demonstrasi di Wamena, Papua.
"Ini ada pemlintiran luar biasa, seolah-olah revisi UU KPK pun berarti pro pada korupsi. Padahal PDI Perjuangan mempunyai kebijakan kader yang korupsi langsung dipecat seketika. Ini sangat disayangkan. Kita berharap kemajuan sosmed tidak dipergunakan untuk menyebarkan pemlintiran apalagi menyebarkan kebohongan," kata Hasto.
"Di Papua ada hoaks dan fitnah isu rasisme disebarluaskan melalui sosmed. Kemajuan teknologi informasi disalahgunakan untuk menyebarkan kebohongan yang membuat terciptanya kondisi tidak aman," jelas Hasto.
Oleh sebab itu, Hasto menambahkan, PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk mewaspadai adanya upaya pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah bangsa. Potensi adanya ancaman bagi keutuhan bangsa saat ini salah satunya justru dari perkembangan sosial media yang digunakan dengan tidak tanggung jawab.
“Seluruh rakyat Indonesia harus mewaspadai upaya adu domba internal bangsa. Apa yang terjadi di Wamena, dan banyaknya yang menggunakan isu revisi beberapa RUU di DPR harus dicermati agar tidak destruktif. Kritik dan aspirasi bebas di negara demokrasi, namun kerukunan dan keamanan nasional tetap harus dikedepankan," tambah Hasto.
Atas dasar hal tersebut, maka benteng sosial-keamanan masyarakat harus diperkuat baik secara fisik maupun di jagad maya.
Baca: Lewat Medsos, Ganjar Wujudkan Layanan Pemerintah yang Mudah
"Semua pihak diimbau untuk bijak menggunakan sosmed, hindari provokasi yang mengarah memecah belah bangsa," pungkas Hasto.
Sekjen Hasto Kristiyanto bersama Wasekjen PDI Perjuangan Arif Wibowo, Wakil Bendahara PDI Perjuangan Rudianto Tjen menghadiri Rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan Didit Srigusjaya beserta ratusan kader.