Ikuti Kami

PDI Perjuangan Instruksikan Kader Siaga Hadapi Obor Rakyat 

Majalah Obor Rakyat merupakan media yang berisi konten fitnah dan hoax tentang Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan Instruksikan Kader Siaga Hadapi Obor Rakyat 
Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan HUT ke-46 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah kader partai di daerah diinstruksikan untuk pasang mata dan telinga terkait rencana terbitnya majalah Obor Rakyat. Sebab, majalah Obor Rakyat merupakan media yang berisi konten fitnah dan hoax tentang Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan.

Baca: Obor Rakyat Terbit Kembali, Yasonna Beri Peringatan Keras

Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) dan HUT ke-46 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1).

"Kita sekarang mencermati semua, maka hari ini kader dikumpulkan agar mereka menjadi mata partai, telinga partai, dalam tingkat gerakan akan menjadi otot partai," kata Ganjar.

Pengarah teritorial Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf ini sebetulnya tidak mempermasalahkan apabila isi konten Majalah Obor Rakyat nantinya berisi tentang kritik. Namun, jika kontennya berisi fitnah dan hoaks, lanjut Ganjar, kader akan mengambil tindakan.

"Sehingga kalau tidak melanggar boleh saja, tapi kalau melanggar kita akan ambil tindakan," jelas Ganjar.

Ganjar mengingatkan fitnah dan hoax yang menyerangnya pada Pilgub Jawa Tengah lalu melalui beragam media. Namun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak bertindak atas laporan yang dibuatnya.

"Bawaslu mesti fair, waktu pengalaman saya saja, saya melaporkan beberapa kali tidak merespon, 'wah ini bukan kewenangan kami', ya sudah kita ambil tindakan sendiri," ujar Ganjar.

Seperti diketahui, Pemimpinan Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, mengungkapkan akan menerbitkan kembali tabloidnya dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan Setiyardi usai menghirup udara bebas setelah menjalani hukuman 8 bulan penjara.

Bahkan, saat ini Setyardi mengaku sedang sibuk melakukan persiapan untuk merealisasikan rencananya itu. Di antaranya mencari peralatan kantor dan mulai melakukan perekrutan wartawan.

Baca: Henry Yoso: Saya Jijik Lihat Cara Berpolitik La Nyalla

Pada November 2016, dua pimpinan Obor Rakyat, Darmawan Sepriyosa dan Setyardi Budiono, yang terjerat kasus karena pemberitaan di tabloid Obor Rakyat pada Pilpres 2014, divonis 8 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Keduanya terbukti melakukan pidana penistaan dengan tulisan terhadap Presiden Jokowi pada Pilpres 2014.

Keduanya baru dieksekusi dan ditangkap oleh pihak kejaksaan pada 8 Mei 2018. Keduanya ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur berdasarkan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

Dan pada 3 Januari 2019, keduanya dibebaskan dari penjara karena mendapat cuti bersyarat terhitung 3 Januari 2019 sampai 8 Mei 2019.

Quote