Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan menggelar focus group discussion (FGD) dengan tema Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Ekonomi Gotong Royong.
Nantinya, hasil diskusi tersebut akan dikumpulkan untuk merumuskan ekonomi berdasarkan gotong royong untuk dibawa ke dalam Kongres V PDI Perjuangan pada Agustus 2019 nanti.
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang buruh, tani, dan nelayan, Mindo Sianipar mengatakan hasil diskusi yang dibawa ke dalam Kongres V PDI Perjuangan itu nantinya akan diberikan ke anggota dewan untuk diimplementasikan.
Baca: PDI Perjuangan Bawa Isu Ekonomi Gotong Royong ke Kongres V
"Itulah gunanya sosialisasi hasil kongres nanti, apa yang bisa dilakukan bersama sama dengan pemerintah, masyarakat setempat," ujar Mindo di Kantor PDI Perjuangan, Jalan Doponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
Lebih lanjut, Mindo mengatakan apa yang dibicarakan tadi akan dibawa ke kongres untuk dibicarakan lebih lanjut, menjadi satu kesatuan pikir dari partai dan akan diterjemahkan dalam pelaksanaannya, kalau itu harus dilakukan pemerintah.
"Maka anggota anggota fraksi PDI Perjuangan di setiap tingkatan akan merekomendasikan jakan berpikir itu untuk dilakukan," kata Mindo.
Adapun terkait dengan konsep gotong royong yang menjadi garis besar dalam FGD tersebut, Mindo mengaku hal tersebut masih terus dimatangkan. Sehingga tidak hanya menjadi sebuah frasa saja.
"Konsep ekonomi gotong royong itulah yang sedang digodok bersama sama, tidak bisa hanya dalam satu kalimat," imbuhnya.
Baca: Kongres V PDI Perjuangan Dipercepat Ikuti Agenda Pemerintah
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga menambahkan hasil diskusi ini tidak akan langsung diserahkan kepada presiden terpilih, Joko Widodo.
"Harus dijalani pada nantinya kami sendiri ya tentunya tidak elok kalau kami memengaruhi atau menyampaikan hal-hal seperti ini," kata Eriko.
"Biar lah Pak Jokowi (yang memutuskan). Tentunya nanti minta kalau ada kader PDI Perjuangan tentu akan meminta dari ibu ketua umum (Megawati Soekarnoputri)," tambahnya.
