Lampung, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Lampung siap bersinergi dengan Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung, Sutono menjelaskan, BAZ, LAZ maupun Baznas merupakan lembaga yang ditugaskan merancang, melaksanakan serta mengoleksi tentang zakat dan didorong oleh Pemerintah.
"Hari ini saya minta melalui Kiai Habib, kita mensupport BAZ dan LAZ ditambah Lazis, ini dilakukan di kabupaten/kota se-Lampung. Setelah kegiatan ini kita mempersiapkan diri berkomunikasi dengan DPC untuk melakukan hal yang sama seperti kegiatan ini," kata Sotono pada Rapat Koordinasi Bidang Keagamaan dalam rangka persiapan menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H/ 2023 M, di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Soekarno Hatta No.109, Labuhan Dalam, Kamis (2/2).
Sutono menambahkan, partai memiliki tugas salah satunya yaitu bekerjasama dengan instansi manapun termasuk pemerintah dan organisasi kemasyarakatan serta keagamaan.
Baca: Banteng Lampung Gelar Penghijauan dan Bersih-bersih
"Tujuannya mencegah intoleransi dan membangun kerukunan kehidupan terhadap umat bergama, ini perintah partai," tegasnya.
Selain itu, partai juga diperintahkan untuk melakukan pengorganisasian, penggalangan dan pendampingan untuk berbagai masalah terkait intoleransi.
"Kita organisasi politik yang tidak mendorong untuk perpecahan. Kita memang diperintah bertoleransi dalam beragama dan menjaga kerukunan, kita sangat melawan hal-hal yang intoleransi," tambahnya.
Sutono juga meminta kepada Bidang Keagamaan mempersiapkan program-program yang dikelola bersama PDI Perjuangan Lampung dan dapat dijadikan percontohan dalam membantu masayarakat yang membutuhkan.
"Salah satunya adalah santunan kepada fakir miskin serta dhuafa. Kemudian pembiayaan pendidikan untuk anak putus sekolah karena orangtua tidak mampu untuk membayar serta ada juga bantuan usaha yang produktif dengan binaan kita, juga program lainnya yang fokusnya untuk membantu wong cilik," tandasnya.
Ia mengungkapkan, ada satu program yang menjadi impian untuk dilaksanakan yaitu Satu Keluarga Satu sarjana (SKSS). "Jadi kalau ada keluarga di Lampung yang menjadi sarjana, ini merupakan impian kita semua masyarakat Lampung," ungkapnya.
Dengan banyaknya program itu, Sutono meminta kepada fungsionari serta kader partai untuk membantu mendorong program Baznas daerah sehingga dapat mencapai apa yang telah ditargetkan.
"Ayo sama-sama kita kumpulkan hingga terkumpulnya dana-dana, sehingga bisa mencapai program yang saya sampaikan tadi, program-program ini sangatlah penting untuk masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Sutono juga meminta kepada kader partai, apabila sedang melaksanakan rapat untuk mencatat mengenai hal penting maupun perubahan yang ada di partai.
"Ini saya minta kepada DPC, Badan Sayap maupun yang lain, kalau rapat harus mencatat bukan hanya dicatat dalam pikiran. Karena kalau yang saya amati, PDI Perjuangan ini selalu tidak siap dengan adanya perubahan pembangun dan dalam menerima informasi. Jadi ini adalah kebiasaan yang harus dibiasakan," katanya.
"Kalau sudah dicatat, apa yang dicatat itu sampaikan kepada jaringannya, bawahannya atau koleganya di PDI Perjuangan kabupaten/kota masing-masing, kalau untuk mecatatnya terserah mau ditulis atau lewat handphone, yang penting dicatat seperti hari ini," tambahnya.
Dirinya berharap, dalam hal ini PDI Perjuangan dapat berkontribusi untuk Pemerintah Provinsi Lampung dalam menjalankan program kemasyarakatan ini.
"Saya sangat bangga sekali, dan saya harap dari PDI Perjuangan dapat berkontribusi untuk daerah kita khususnya masyarakat Lampung yang programnya begitu besar yang dinaungi oleh organisasi resmi yaitu Baznasda. Semoga apa yang kita impikan dapat terlaksana dan masyarakat dapat sejahtera," tandasnya.
Sementara Wakil Ketua Baznas Lampung, Lukmanul Hakim mengatakan, zakat itu sesungguhnya merupakan rukun Islam yang harus dikerjakan oleh seorang Muslim yang termasuk kaya.
"Baznas itu dibentuk untuk memfasilitasi orang-orang kaya di Indonesia sebagai saluran yang tepat untuk membayar zakat. Kalau dalam Undang-undang sebutan Baznas di pusat hanya Baznas saja, namun kalau di daerah seperti disini itu Baznas Provinsi Lampung, kemudian kalau di kabupaten tinggal tambahkan nama kabupaten/kotanya saja di belakang kata Baznas," jelasnya.
Kemudian Lukmanul menyatakan, selain zakat, Baznas juga menerima infaq dan sedekah serta sumber dana keagamaan lainnya untuk dikelola.
"Kami itu lembaga pemerintah non struktural, yang bertanggung jawab kalau di Provinsi Lampung itu kepada Gubernur melalui Kementerian Agama. Kami ini memiliki wilayah, dan di wilayah kami itu sasarannya pegawai-pegawai seperti PNS, BUMN, dan perusahaan besar lainnya," terangnya.
Untuk diketahui, hanya ada dua lembaga yang disahkan pemerintah untuk menerima zakat orang mampu yang ada di wilayah Indonesia yaitu Baznas dan Lembaga Amil Zakat.
Baca: Banteng Lampung Siap Buka Dapur Umum dan Gelar Doa Bersama
"Jadi kalau yang di masjid-masjid itu namanya penyalur atau relawan bukan amil, karena kalau amil itu harus ada SK nya seperti Baznas di SK kan oleh Gubernur dan Laz di SK kan oleh Kementerian Agama. Amil boleh dibentuk selain yang di SK kan apabila wilayah tersebut belum terjangkau oleh Bazas maupun LAZ," ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya zakat dan infaq yang dikumpulkan kemudian diberikan kepada masyarakat kecil merupakan hal yang sangat disyukuri oleh penerima zakat.
"Melalui uang zakat yang hanya 2,5 persen ditambah dengan infaq dan ditambah juga dengan sumbangan lain, kemudian dikumpulkan dan diberikan kepada womg cilik, itu rasa bahagianya sungguh tidak terukur bapak ibu, yang tadinya tidur tanpa alas, rumah dari geribik dan lainnya kemudian dibangun menjadi rumah dengan standar layak, kegembiraannya sangat luar biasa, tentu inilah tiugas kita untuk mengangkat harkat dan martabatnya wong cilik," katanya.
Ia berharap, apa yang disampaikan dapat menjadi literasi dan wawasan kepada kader yang hadi pada kegiatan rapat koordinasi keagaamaan tersebut.
"Kami sangat senang dan sangat berterimakasih kepada PDI Perjuangan yang telah memberikan kesempatan, semoga ini bisa menjadi literasi untuk bapak ibu semua dalam menambah wawasan mengenai lembaga yang menaungi zakat," tandasnya.