Kupang, Gesuri.id - PDI Perjuangan langsung bergerak cepat menggelar Rapat Koordinasi (Rakorda) setelah penerbitan Surat Tugas oleh DPP PDI Perjuangan mengusung Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si atau Ansy Lema sebagai Calon Gubernur NTT.
Rakorda akan diselenggarakan di Kota Kupang pada tanggal 9-10 Juli 2024 melibatkan pengurus DPD PDI Perjuangan, DPC PDI Perjuangan dan utusan partai dari seluruh kabupaten di NTT.
Rakorda akan membahas strategi pemenangan Pemilihan Kepala Darrah (Pilkada) NTT dan di tingkat kota/kabupaten.
Rakorda akan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Dr. Hasto Kristiyanto, Kepala Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus, Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional Adian Napitupulu, dua Anggota DPR RI asal NTT Herman Herry dan Andreas Hugo Parera.
Calon Gubernur NTT Ansy Lema menjelaskan, Rakorda bertujuan menjalankan instruksi partai setelah dirinya mendapat Surat Tugas dari DPP PDI Perjuangan. Ia mendapat tugas untuk melaksanakan konsolidasi pemenangan Pilkada 2024 dengan DPD, DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting dan seluruh elemen PDI Perjuangan setelah mendapatkan Surat Tugas.
"Gelaran Rakorda adalah upaya memperkuat soliditas dan memantapkan kesiapan untuk menyambut Pilgub NTT di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. PDI Perjuangan akan mulai memanaskan dan mengaktifkan mesin partai politik untuk bergerak dalam satu rampak barisan memenangkan Pilkada di NTT," paparnya.
Karena itu, Ansy mengaku sudah menghubungi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT Yunus Takandewa untuk berkoordinasi mengenai hal ini.
"Mudah-mudahan kegiatan Rakorda dapat membangkitkan semangat, mempertajam militansi dan menguatkan komitmen kader untuk memenangkan Pilkada di NTT," lanjut mantan Juru Bicara Ahok di Jakarta tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang figur cawagubnya, Ansy menyatakan masih dalam tahapan mempertimbangkan sosok yang cocok untuk mendampinginya. Ia menambahkan, Rakorda justru merupakan ajang untuk mendengarkan dan menyerap aspirasi internal, terutama dari pengurus PDI Perjuangan seluruh NTT, dan mendiskusikannya untuk mendapatkan Calon Wakil Gubernur yang tepat.
"Saya membuka diri untuk mendengarkan suara internal partai, siapa figur cawagub yang tepat. Urus NTT harus bisa membuka diri, bergotong royong dan aspiratif mendengarkan masukan. Butuh figur cawagub yang tepat sebagai pendamping,” tutupnya.