Yogyakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta siap mengelar Banteng Jogja Ekspo di Pendopo De Nanny Mergangsan, Kamis (20/10).
Kegiatan ini digelar sebagai salah satu upaya nyata yang dilakukan DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta untuk membangkitkan perekonomian masyarakat yang sebelumnya terdampak pandemi Covid-19.
"Kegiatan Pameran Banteng Jogja Ekspo, Produk dan Proses Ekonomi Rakyat yang digelar di Pendopo De Nanny Mergangsan Kamis (20/10) berisikan hasil kreasi aneka pelatihan memasak dengan resep mustika rasa, menjahit dan mendesain. Mereka yang ikuti Ekspo ini adalah peserta yang telah difasilitasi pelatihan bersama dengan BLKPP Disnakertrans DIY beberapa waktu lalu," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, Rabu (19/10).
Baca: Eko Tagih Janji Rp1 miliar per Kelurahan
Melalui ajang ini, kata Eko, DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta ingin mengajak masyarakat untuk bangkit dari pandemi sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Eko mengajak kepada masyarakat untuk berperan dalam upaya membangkitkan perekonomian warga dengan membeli produk-produk yang dipamerkan di ajang Banteng Jogja Ekspo.
"Masakan yang disajikan adalah resep dari mustika rasa dan hasil kreasi produksi peserta pelatihan memasak, juga produk peserta menjahit dan mendesain. Mari bersama saksikan dan membeli produk kreasi warga DIY ini," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, peserta yang ambil bagian dalam pameran ini sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan desain grafis, memasak hingga menjahit.
Mereka dilatih selama 32 hari dan mendapatkan beberapa alat yang diberikan seperti laptop untuk mendesain, laptop, printer dan mesin press.
"Ada juga alat digital printing, komputer yang bisa langsung membuat print, sudah canggih lah. Kita tahu, memasak, menjahit dan desain grafis sangat besar potensinya untuk buka lapangan kerja,"ungkapnya.
Eko menilai, pelaku usaha produksi baju, desain grafis, menjahit dan kuliner perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Usaha-usaha itu mampu bertahan di tengah gempuran pandemi dan bisa menjadi solusi untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Baca: HUT TNI, Eko Ajak Gelorakan Semangat Jenderal Soedirman
"Misalnya, itu di sekitar kampus UGM ada banyak jasa vermak jeans, butuh perhatian. Peserta mendapat dana pembinaan untuk tiap peserta dan kelompoknya, nilainya sesuai dengan standar pemda DIY, untuk desain grafis kita fasilitasi di sejumlah wilayah, ada kelompoknya Perwita Prenggan Kotagede, Let 2 Digital dari Tegalpanggung Danurejan, dari Notoprajan, tiap kelompoknya anggota 20 orang. Total warga yang telah dapat pelatihan ada 220 orang, dalam 44 kelompok," ungkapnya.
"Per kelompoknya terbagi lima orang. Nah tiap anggota ini sudah bertemu dengan saya dalam reses beberapa waktu lalu dengan aspirasi yang disampaikan. Butuh pelatihan lanjutan, soal modelnya seperti apa kita tengah diskusikan, bisa soal pemasaran melalui platform digital. Youtube, IG, Tiktok dan sebagai nya," lanjut Eko.
Tak hanya memamerkan produk, dalam acara Banteng Jogja Ekspo besok, juga akan ada pendamingan soal mengurus nomor induk berusaha, PIRT, sertifikasi halal hingga cara mendapatkan fasilitas pemasaran online dari pemerintah.
"Nanti pada pameran besok, selain ada proses dan produk ekonomi rakyat, kita adakan akses fasilitas si-bakul, bagaimana proses nya karena platform digital ini dibuat dan dibiayai oleh pemerintah daerah. Tema besar nya, men produksi dan membeli sendiri, kira-kira begitu. Jadi warga Jogja ber produksi dan dibeli oleh warga Jogja juga dan konsumen luar yang lain," pungkasnya.