Ikuti Kami

Penganiayaan Ninoy Karundeng di Masjid Menodai Kemanusiaan! 

Habib Ali menegaskan perbuatan itu bertentangan dengan Islam, yang merupakan agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

Penganiayaan Ninoy Karundeng di Masjid Menodai Kemanusiaan! 
Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf menegaskan penculikan dan penganiayaan terhadap penulis sekaligus pegiat media sosial Ninoy Karundeng didalam Masjid sangat menodai kemanusiaan, moralitas dan agama. 

Habib Ali menegaskan perbuatan itu bertentangan dengan Islam, yang merupakan agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

Baca: Penculik Ninoy Adalah Pelaku Kebatilan Berbungkus Agama

“Apa yang terjadi pada Ninoy adalah praktik kebiadaban yang sulit disebut dilakukan manusia,  brutal dan sadis,” ujar Habib Ali kepada Gesuri, baru-baru ini. 

Anehnya, lanjut Habib Ali, para penculik dan penganiaya tersebut menggunakan pakaian keagamaan. Lebih gila lagi, perbuatan itu dilakukan di dalam masjid, sebuah tempat yang dijadikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai tempat pengaman saat menaklukan Mekkah.

 “Semua kontroversi ini membuat kita bertanya, siapa yang jadi panutan  moralitas praktek seperti ini?,” ujar Habib Ali. 

Habib  menegaskan, LPI-BK mengutuk praktek kekerasan seperti itu. LPI-BK menilai kejahatan tersebut berlipat keburukannya. Karena dilakukan didalam rumah Allah ( masjid ) serta dilakukan oleh pelaku yang mengklaim diri sebagai pejuang agama. 

“Dengan eskalasi kejahatan yang seperti ini,  menjadi peringatan buat Pemerintahan Jokowi,  bahwa tantangan pemerintahan kedepan jauh lebih berat,  dan harus segera menemukan formula pencegahan praktek yang akarnya dari pemikiran menyimpang atas nama agama ini,” pungkas Habib Ali.

Ninoy disekap dan dianiaya oleh sekelompok orang di Masjid Al Falah, Pejompongan Barat, Jakarta Pusat pada 30 September hingga 1 Oktober lalu.

Baca: Penculikan Ninoy, Upaya Gagalkan Pelantikan Presiden

Video intimidasi terhadap Ninoy juga sempat beredar di media sosial.

Polda Metro Jaya telah menetapkan beberapa tersangka dalam kasus ini. Salah satu yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah Sekretaris Jendral Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar.

Quote