Bandung, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyesalkan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) RI, Wiranto saat berkunjung ke Menes, Pandeglang, Provinsi Banten, Kamis (10/10).
Baca: Penusukan Pejabat Negara Bukti Bahaya Ideologis Makin Nyata
"Saya sangat menyesalkan insiden ini, dan tentu penusukan terhadap Menkopolhukam ini bukan kasus biasa, namun sesuatu yang serius," kata Hasanuddin, Kamis (10/10).
Hasanuddin menilai, saat ini eskalasi ancaman terhadap pejabat negara semakin besar.
"Sekarang zamannya sudah bergeser , teroris tidak lagi menggunakan bom atau senjata api tetapi mulai menggunakan senjata tajam yang pada umumnya bebas dibawa kemanapun," tambahnya.
Bercermin pada insiden tersebut, Hasanuddin meminta agar aparat terkait meningkatkan keamanan dan pengawalan terhadap pejabat negara khususnya.
Mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini berharap agar ada upaya penanganan keamanan secara komprehensif agar situasi di Indonesia semakin kondusif. Sebab keamanan yang memburuk tak hanya akan berpengaruh terhadap rasa nyaman di masyarakat , tapi juga akan berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi.
Hasanuddin pun mengapresiasi gerak cepat pihak Kepolisian yang langsung dapat menangkap pelaku dalam waktu singkat. Namun, Hasanuddin yang merupakan mantan pimpinan Komisi I DPR RI ini meminta agar pihak kepolisian tidak langsung mengklaim pelaku terpapar ISIS.
"Pelaku jangan langsung disebut anggota jaringan ISIS, tetapi tetap harus diselidiki secara mendalam. Motifnya apa, jaringannya kemana dan yang terpenting pelaku melakukan penusukan atas perintah siapa dan dengan siapa. Jangan ujug-ujug menyebut jaringan ISIS sebelum dilakukan penyidikan secara mendalam ," tandasnya.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Polhukam, Wiranto, ditusuk seorang pria saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten, pada Kamis siang (10/10).
Baca: Penusukan Wiranto, Kebiadaban Terhadap Institusi Negara
Dari video yang diterima, terlihat, Wiranto diserang saat hendak keluar dari dalam mobil. Saat menyalami polisi yang menyambutnya, mendadak ada seorang pria pembawa senjata tajam yang muncul dari samping dan berusaha menyerang Wiranto.
Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pelaku ada dua orang. Mereka diduga kuat terpapar ideologi teroris ISIS.