Ikuti Kami

Peringati Peristiwa 27 Juli, Hasto Hingga Ganjar Lakukan Prosesi Tabur Bunga di Kantor DPP PDI Perjuangan

Kita akan bersama-sama berdoa untuk mereka yang telah berjuang untuk tegaknya demokrasi dan bagi kemerdekaan Republik ini

Peringati Peristiwa 27 Juli, Hasto Hingga Ganjar Lakukan Prosesi Tabur Bunga di Kantor DPP PDI Perjuangan

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memimpin secara langsung prosesi tabur bunga dalam rangka memperingati 28 tahun peristiwa serangan kantor DPP partai pada 27 Juli (Kudatuli).

Tabur bunga dilaksanakan di kompleks kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Sebelum melakukan prosesi tabur bunga, Hasto di akhir pidatonya mengajak seluruh elite PDI Perjuangan hingga masyarakat yang menjadi saksi sejarah kelam itu, untuk mendoakan mereka yang telah menjadi korban atas peristiwa tersebut.

"Mari kita bersama-sama mempersiapkan jiwa raga kita untuk prosesi doa. Kita akan bersama-sama berdoa untuk mereka yang telah berjuang untuk tegaknya demokrasi dan bagi kemerdekaan Republik ini," kata Hasto di halaman kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).


Setelah memanjatkan doa, Hasto mengajak seluruh elite PDI Perjuangan untuk ikut prosesi tabur bunga. Adapun, sejumlah Ketua DPP yang ikut dalam prosesi ini diantaranya Ribka Tjiptaning, Ganjar Pranowo, Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, Yasona Laoly, Wiryanti Sukamdani, serta Wasekjen PDI Perjuangan Yoseph Aryo Adhie.

Hasto dan elite PDI Perjuangan terlihat memulai menabur bunga di pintu gerbang depan kantor DPP, yang terus dilanjutkan menuju halaman hingga area parkir kantor partai.

Diiringi lagu Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki, prosesi tabur bunga ini menjadi sangat khidmat dan penuh rasa haru. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang merupakan korban maupun keluarga korban menangis seraya mengenang peristiwa tersebut.

Sebagai informasi, saat itu massa pendukung PDI kubu Soerjadi bersama sejumlah orang yang diduga aparat, menyerang kantor DPP PDI yang diisi oleh massa pendukung PDI kubu Megawati Soekarnoputri.

Upaya penyerangan itu didukung oleh pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan kepemimpinan Megawati dari kantor pusat PDI.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat, Jakarta Pusat.

Dari hasil penyidikan Komnas HAM, sebanyak 5 orang massa pendukung Megawati tewas, 149 orang terluka dan 23 orang hilang. 

Pemerintah saat itu menuduh aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) sebagai penggerak kerusuhan. Pemerintah Orde Baru kemudian memburu dan menjebloskan para aktivis PRD ke penjara. 

Peristiwa itu pun dikenal sebagai penyerangan 27 Juli atau Kudatuli atau Sabtu Kelabu.

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli turut menampilkan kesenian musik yang dibawakan oleh putra aktivis Widji Thukul, Fajar Merah serta Sastrawan Amien Kamil.

Quote