Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyatakan, banyak pertimbangan di balik keputusan mencalonkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Satu di antaranya, pengalaman.
"Pak Jokowi kaya akan pengalaman sebagai pemimpin. Makanya, bukan hal aneh kalau PDI Perjuangan kembali mencalonkan beliau," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Jokowi diketahui merupakan mantan Wali Kota Solo periode 2005-2010. Dia kembali dicalonkan sebagai Wali Kota dan menang dengan perolehan suara signifikan, lebih dari 90 persen.
Pada 2012, Jokowi diusung PDI Perjuangan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dan berhasil mengalahkan petahana. Dua tahun berselang, maju dan memenangi Pilpres 2014 bersama Jusuf Kalla.
Kedua, menunjukkan PDIP menjalankan fungsinya dengan baik. "Salah satu fungsi partai adalah kaderisasi dan rekrutmen kepemimpinan. Ini yang dilakukan PDI Perjuangan dengan memutuskan kembali mengusung Pak Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang," jelas Pras, sapaannya.
Pertimbangan ketiga, menurut Ketua DPRD DKI Jakarta itu, lima tahun tak bukan waktu yang cukup untuk membangun bangsa. "Karenanya, kepemimpinan Pak Jokowi harus dilanjutkan," terangnya.
Di sisi lain, Pras menilai, keputusan tersebut kian memperkuat figur Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sebagai negarawan. "Ibu Mega di sini mengerti betul dengan problematika bangsa hari ini. Untuk menyelesaikannya, butuh figur yang tepat dan kesinambungan. Jawabannya ada di Pak Jokowi," bebernya.
Pras menambahkan, PDIP DKI siap melaksanakan instruksi tersebut. "Ini keputusan resmi. Kami siap konsolidasi internal pasca-Rakernas," tegasnya. "Salam metal, menang total," tuntas dia.
PDI Perjuangan memutuskan kembali mengusung Jokowi pada Pilpres 2019. Keputusan disampaikan Megawati sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan, Bali, beberapa saat lalu.