Jakarta, Gesuri.id - Pernyataan Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkait pihak yang berupaya melengserkannya dari kursi ketua partai belambang kepala banteng itu, menuai protes dari kader, simpatisan di daerah.
Salah satunya dari simpatisan, aktivis, hingga kader Pro Megawati (ProMeg) 96 Jawa Timur. Mereka menggelar deklarasi untuk menyatakan dukungannya dan tegak lurus kepada Presiden Indonesia Ke-5 itu.
Koordinator Posko ProMeg Pandegiling Surabaya, Jagad Hari Seno mengatakan bahwa aksi deklarasi ini juga ditujukan untuk menyikapi situasi politik di tubuh PDI Perjuangan, yang dianggapnya sedang di awut-awutan.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
"Seperti kita ketahui bahwa dalam waktu dekat, PDI Perjuangan akan melakukan Kongres. Ini acara penting, tapi situasi di luar bahwa ada pihak-pihak luar yang tengah mengawut-awutkan kami," ujar Jagad, Senin (17/2).
Oleh karena itu, selain menyatakan sikap untuk tegak lurus (setia), ProMeg 96 Jawa Timur juga menegaskan tidak akan tinggal diam kepada pihak-pihak yang memiliki niat jahat kepada Megawati.
"Kami tidak peduli. Kami siap menjaga partai kami, dan menjaga ibu ketua umum. Poinnya, jangan ganggu Ibu Mega. Kami sampaikan untuk seluruh kader, simpatisan satu barisan dan tegak lurus mendukung beliau," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, ada tiga poin yang disampaikan dalam deklarasi pernyataan sikap ProMeg 96 Jawa Timur. Pertama, menyatakan tetap tegak lurus kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
Kedua, memohon agar Megawati menyerukan seluruh simpatisan, aktivis, kader, dan struktural partai untuk merapatkan barisan. Bergerak bersama membentengi partai dari upaya melemahkan dari eksternal maupun internal,
"Memohon kepada Ibu Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk menunda Kongres PDI Perjuangan dengan dugaan memiliki agenda tersembunyi," tutur Jagad.
Baca: Ganjar Pranowo Puji Anggota HMI yang Bersikap Kritis
Sebelumnya, dalam acara HUT ke-52 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Megawati mengatakan sejumlah ujian mulai nampak menjelang digelarnya Kongres ke VI PDI Perjuangan.
“Ini sudah biasa kita hadapi sejak zaman Orde Baru," tutur Megawati, Jumat (10/1) lalu. Namun ia memilih tak ambil pusing. Megawati menilai, apa yang terjadi saat ini diibaratkan sebagai senam politik.
Megawati meyakini, para kadernya masih menginginkan dirinya kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030. Ia berkelakar, dirinya enggan memenuhi permintaan itu jika para kader tidak solid dan tidak memiliki semangat yang sama.