Jakarta, Gesuri,id - Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan membeberkan alasan utamanya terjun ke dunia politik dalam diskusi bertema "Pendidikan dan Pengamalan Pancasila bagi Generasi Milenial Sejak Usia Dini sampai Perguruan Tinggi," di Gedung Yayasan Komunikasi Indonesia, Jakarta, Sabtu (22/6).
Putra menyebut adanya ancaman nyata dari pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang muncul beberapa tahun terakhir dengan ditandai berbagai aksi yang menyerukan penggunaan paham atau ideologi lain menjadikan dirinya mantap menjadi caleg DPR RI periode 2019-2024 dari PDI Perjuangan.
"Satu alasannya dan itu adalah salah satunya, karena sebagian dari mereka mau ganti Pancasila," ujar Putra yang juga mantan Pemimpin Redaksi Metro TV termuda ini.
Sebagai kader PDI Perjuangan, Putra menyatakan dirinya selalu digembleng untuk terus mendalami, menjalankan dan menelurkan Pancasila kepada generasi muda dan masyarakat luas khususnya di Indonesia.
Baca: Putra: Peran Keluarga Krusial Bagi Generasi Membaca
"Tempat saya berada bukan saja rumah besar kaum nasionalis tapi memang kita betul-betul mendalami memahami dan menjalankan pancasila 1 Juni 1945. Sebagai seorang kader kita sekolah kader juga, bukunya itu luar biasa harus dibaca. Dari mulai Sarinah, Di Bawah Bendera Revolusi jilid 1 dan 2, dan sebagainya," paparnya.
Menurut Putra, dalam menelurkan Pancasila di era milenial seperti sekarang ini, tak hanya cukup dengan cara menyuguhkan buku atau teori semata. Namun penting sekali untuk menghadirkan sosok role model dan berbincang secara langsung dengan mereka.
Putra mencontohkan, di lingkup PDI Perjuangan ada figur role model yang sudah jelas. Selain Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ada juga Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
"Kalau kami sendiri tidak jauh-jauh figurnya, bukan hanya ketua umum Bu Megawati, tapi ada figur kami Pak Jokowi. Itu yang kami lihat sehari-hari, bagaimana beliau begitu sederhana, bagaimana beliau mengedepankan kerja dan tidak korupsi, bagaimana dia punya nilai kekeluargaan yang sangat kuat, sederhana, santun," jelasnya.
Putra menyatakan, di PDI Perjuangan banyak kader yang memiliki sikap yang patut dijadikan role model bagi para generasi muda.
"Menurut saya Pak Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi luar biasa. Bupati Kulon Progo Pak Hasto Wardoyo yang dipilih menjadi Ketua BKKBN dahsyat jelas kerjanya, kalau orang Jawa bilang cetho welo-welo (jelas nyatanya), jelas konkret," papar Putra.
Baca: Putra: Milenial yang Mumpuni Jadikan Startup Tuan Rumah
"Kemudian ada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Surabaya Bu Tri Rismaharini, itu luar biasa santun berprestasi, keadilan sosialnya jalan, programnya jelas, itu artinya Pancasila yang diturunkan tidak korupsi," lanjutnya.
Putra menuturkan, dalam hal seperti ini ia menilai harus ada agenda nasional untuk memopulerkan dan menurunkan tokoh-tokoh berkompeten dan berprestasi hadir di tengah-tengah generasi muda. Selain itu, pendidikan-pendidikan wajib di sekolah harus tetap ditingkatkan.