Indramayu, Gesuri.id - Kader dan simpatisan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu bersemangat saat mengikuti Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA), Jumat (20/5).
Senam massal ini akan dicatat dalam Rekor MURI sebagai senam terbanyak yang dilaksanakan secara serentak dengan metode hybrid se-Indonesia.
Baca: Banteng DIY Gelar SICITA di Taman Wisata Kali Kuning
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, H Sirojudin mengungkapkan, para pengurus DPC, fraksi PDI Perjuangan DPRD Indramayu, PAC, hingga Ranting PDI Perjuangan melaksanakan SICITA secara serentak bersama seluruh kader PDI Perjuangan se Indonesia melalui Zoom Meeting.
“Senam Sicita dengan mengusung pesan spirit cinta Tanah Air, karena diiringi oleh lagu-lagu daerah di Indonesia,” kata H Sirojudin, yang juga sebagai Ketua KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) Kabupaten Indramayu.
Dikatakannya, PDI Perjuangan Indramayu akan rutin menggelar SICITA dan terus mengkampanyekan semangat cinta Tanah Air. Selain itu, untuk menggelorakan semangat men sana in corpore sano, agar Pancasila dipahami dengan seluruh dedikasi yang memerlukan adanya syarat penting, yaitu kesehatan jiwa dan raga.
“Kita ingin mengkampanyekan budaya hidup sehat. Terlebih lagi saat ini pandemi Covid-19 dinilai segera berakhir, namun masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dengan senam,” terangnya
Sirojudin berharap, kegiatan ini selain menguatkan soliditas antar kader, kekompakan dan keguyuban, pihaknya juga mengingatkan agar para kader PDI Perjuangan rajin turun ke tengah masyarakat, melayani rakyat, mendengarkan, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Baca: SICITA, Untuk Pecahkan MURI & Bangun Semangat Nasionalisme
Seperti diketahui, SICITA merupakan sebuah gerak senam dan musik yang diciptakan oleh panitia HUT ke-49 PDI Perjuangan berkolaborasi dengan Universitas Negeri Jakarta awal Januari 2022, dan telah dicanangkan sebagai senam wajib oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Senam yang musiknya terdiri dari lagu-lagu daerah dan lagu kebangsaan ini juga telah divalidasi oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga sebagai sebuah senam, serta mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.