Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris DPD Taruna Merah Putih (TMP) Jabar, Parlindungan Sihombing, menyebut ratusan anggota TMP di Subang yang mengundurkan diri dari organisasi sayap PDI Perjuangan, diduga merupakan massa bayaran.
Parlindungan mengatakan, aksi itu dimotori oleh Niko Rinaldo, mantan Ketua DPD TMP Jabar. Mundurnya sejumlah kader TMP di Subang itu tidak akan memberikan dampak apapun bagi TMP dan PDI Perjuangan.
"Keluarnya Niko Rinaldo dan sejumlah kader lainnya tidak akan berpengaruh bagi partai dan rombongan yang datang ke DPC PDI Perjuangan Subang, itu bukan anggota TMP Jabar," ujar Parlindungan, Sabtu (3/8).
Parlindungan mengaku bakal segera melakukan konsolidasi internal seluruh DPC TMP se-Jabar untuk mengatasi kegaduhan ini.
"Saya menduga itu massa bayaran dan itu bukan anggota PDI Perjuangan. Atas nama TMP Jabar, kalau ini membuat kegaduhan, saya mohon maaf. TMP Subang tidak akan goyah dan tetap solid dengan PDI Perjuangan," ucapnya.
Lanjutnya, TMP Jabar saat ini tengah fokus untuk melaksanakan seluruh tugas-tugas pemenangan Pilgub dan Pilkada Jabar yang ditugaskan oleh PDI Perjuangan.
"TMP Jawa Barat tetap solid, ibaratnya orang boleh pergi, boleh hilang. Tapi tumbuh yang lain, mati satu tumbuh seribu," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono, mengungkapkan alasan dan motif sejumlah kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Subang mengundurkan diri.
Ono mengatakan, deklarator aksi pengunduran diri merupakan Sekretaris DPC PDI Perjuangaan Subang, Niko Rinaldo yang sudah lama diminta mundur oleh DPD PDI Perjuangan Jabar karena dianggap berperilaku tidak sesuai dengan perintah partai dalam ajang Pilkada Subang.
"Niko Rinaldo ini memang sedang dalam proses penonaktifan sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Subang dan Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Barat karena memang sikap dia yang bertentangan terhadap peraturan partai dalam mekanisme penjaringan dan penyaringan bakal calon bupati Kabupaten Subang," pungkasnya.