Ikuti Kami

Repdem Desak "White Helmets" Diberangus

Repdem menyambut baik tindakan tegas pemerintas menjadikan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi terlarang. 

Repdem Desak
Petugas menurunkan papan nama FPI usai pemerintah melarang seluruh kegiatan FPI.

Jakarta, Gesuri.id - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menyambut baik tindakan tegas pemerintas menjadikan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi terlarang. 

Tidak hanya itu, Repdem juga berharap pemerintah segera memberangus semua organisasi yang beroperasi semodel White Helmets. 

Baca: Tegas! Konsep Khilafah FPI Ahistoris dan Menyimpang

"Masih ada yang lebih membahayakan seperti IM (Ikhwanul Muslimin), HTI dan lainnya yang kasat mata terhubung dengan jaringan teroris internasional. Mereka lebih ideologis karena bukan saja membuat kekacauan, tapi meruntuhkan negara dan mengganti sesuai kemauan mereka," ujar Pimpinan Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) Abe Tanditasik, baru-baru ini. 

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lanjut Abe, adalah negara berdaulat dan juga negara hukum. Maka tidak boleh ada ruang sekecil apapun bagi para pengacau berbalut apapun. 

"Entah berbaju relawan, agamawan, pengedar narkotika, pemain logistik, finansial atau bahkan oplosan dari itu. Ujung-ujungnya sama: terorisme! Diawali aksi-aksi sepihak dengan memonopoli kebenaran," tegas Abe. 

Abe menegaskan, Repdem akan terus melawan mereka yang beroperasi untuk merongrong, merusak dan memecah belah kehidupan berbangsa bernegara. Repdem sangat sadar, bahwa Indonesia yang memiliki sumber daya dan energi bagi kehidupan dunia selanjutnya. 

Baca: PKI & HTI Terlarang, FPI Demo Tunjuk Hidung Sendiri!

Maka, tegas Abe, menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan falsafah Pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika, adalah mutlak ketika kita menghadapi perang asimetris (proxy war) yang menyusup dengan segala kebohongannya. Termasuk perang asimetris yang memanfaatkan tawaran khilafah dan negara agama. 

"Ingat, arab spring hanya menghasilkan kehancuran dan eksploitasi oleh negara lain. Tidak ada kesejahteraan, hanya menyisakan tangis dan kepedihan bagi bangsa-bangsa di tempat kejadian," ujar Abe.

Quote