Sentul, Gesuri.id - Ribuan orang responden, termasuk di dalamnya hampir 2000 orang dosen dari seluruh Indonesia, menjadi bagian dari penelitian untuk disertasi berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara" karya Hasto Kristiyanto, Mahasiswa Doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Baca Hasto: Pancasila, Kerangka Pemikiran Geopolitik Soekarno
Dalam paparannya di hadapan para penguju serta tamu undangan di Aula Merah Putih, Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Senin (6/6), Hasto memaparkan penelitian itu melalui berbagai tahap. Di tahapan Critical Discourse Analysis, dirinya meneliti 11 sumber buku primer; 19 buku sekunder; 234 pidato Soekarno terkait geopolitik; foto dan video serta berbagai surat kabar baik yang pro, maupun kontra.
Pada tahap fenomenologi dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 42 informan, dengan kategori keluarga Soekarno, pakar Sejarah, Geopolitik, Pertahanan, dan pakar Hubungan Internasional.
"Sedangkan melalui survey pendahuluan digunakan 1231 responden; survey listing dosen dengan 1955 responden, dari target 3027 dosen, dan survey kuantitatif sebanyak 1255 responden dari 31 Provinsi, 120 Perguruan tinggi," beber Hasto.
Baca Sekjen Hasto: Asia Pasifik Jadi Pusat Pertarungan Geopolitik
Dalam proses pengolahan data penelitian, misalnya fenomenologi dengan NVIVO. Di dalam analisis SEM, uji validitas dengan pearson product moment. Semua pernyataan dalam kuisioner memiliki tingkat hubungan sangat kuat dan dinyatakan valid.
Uji reliabilitas dilakukan dengan Aplha Cronbach yang lebih besar dari 0.7 dengan tingkat hubungan sangat tinggi dan dinyatakan reliable.
"Ketujuh faktor DEM, TER, SDA, MIL, POL, KOE, dan TEK sudah teruji secara signifikan, sehingga layak sebagai konstruk geopolitik Soekarno. Selanjutnya diperkuat dengan hasil analisis SEM terhadap variabel kepentingan nasional dan pertahanan," kata Hasto.